ARTICLE
TITLE

Konsep Peradaban Islam Nusantara: Kajian atas Pemikiran Syekh Ahmad Mutamakkin (1645-1740) dan KH Sahal Mahfudz (1937-2015) DOI : 10.31291/jlk.v13i2.235

SUMMARY

Diskursus tentang Islam Nusantara merupakan studi strategis hubungan Islam dan politik. Islam di Timur Tengah belum bisa menerima secara utuh, namun tantangan tersebut ada pada Islam Indonesia dalam merespon demokrasi sebagai bentuk peradaban baru. Islam Nusantara merefleksikan bentuk dialog di antara nilai-nilai tersebut. Artikel ini mewacanakan bagaimana nilai-nilai budaya maupun politik menjadi sutu model hubungan Islam dan nilai-nilai tersebut secara damai. Mengacu pada kajian buku 'Arsyul Muwahiddin yang ditulis Sheikh Ahmad Mutamakkin (1645-1740) sebagai jembatan wujud hubungan antara hukum, tasawuf dan nilai-nilai budaya dalam konsep Islam. Mengacu pada buku tersebut Mutamakkin menyimpulkan bahwa konsep tentang relasi sosial dan civil society, yang disarikan dari konsep akidah, syariah dan tasawuf. Dengan demikian, Syekh Mutamakkin mengembangkan sebuah model keislaman yang komprehensif, dengan urutan yang jelas dan kongkret.Kata Kunci: Islam Nusantara, Syaria, Sufism, Arsyul Muwahiddin, Syekh Ahmad Mutamakkin The discourse on Islam Nusantara is a strategic study inside of relation Islam and politic in the international level. The problem of Arabic Country among Islam and politic is an example on this study. This is a challenge to reformulate the style of Islam which is responsive on democracy and civilizations. Islam in Indonesia (or Islam Nusantara) reflecting the concept of dialogue between Islam, politics and cultural values. This is what makes Islam Nusantara teach the values of peace and humanity. From this study, the book 'Arsyul Muwahiddin noted by Sheikh Ahmad Mutamakkin (1645-1740) on the bridge between the Islamic concept of sharia, Sufism and cultural values. The history of Syekh Ahmad Mutamakkin, in the relation with Javanese Empire, spread the views of relations among ulama, power and cultural ideas. This research, focused on several key questions: (1) how values contained in the book Sufism ‘Arsyul Muwahiddin? (2) How the Islamic identity of the archipelago, which is excerpted from the book and the history of ‘Arsyul Muwahiddin by Sheikh Ahmad Mutamakkin? The key questions that this research underlines the Islamic identity of the country, about the relationship between Islam, Sufism and local values to promote the concept of civilization in this country. Sheikh Ahmad Mutamakkin’s life history and values contained in the book ‘Arsyul Muwahiddin is a reflection to map the face of Islam Nusantara. Thus, an alternative view to contribute on Islamic model in the international sphere.Keywords: Islam Nusantara, Syaria, Sufism, Arsyul Muwahiddin, Syekh Ahmad Mutamakkin

 Articles related

Rianto Hasan    

Al-Qur'an as a guide book through the concept of social laws seeks to encourage a positive transformation in human social life so that its function as a hudan can be realized. The social principles discussed in the Qur'an among other are those related to... see more


Sekar Purbarini Kawuryan  10.21831/jc.v16i2.22045    

Penelitian ini bertujuan untuk mengkontekstualisasikan pemikiran dua tokoh di abad 19 tentang pendidikan dan kebudayaan serta menemukan relevansi pemikiran tersebut dengan kompetensi peserta didik di abad 21. Penelitian ini merupakan kajian studi pustaka... see more


Muslim Muslim,Abdul Hayyie Al-Kattani,Wido Supraha    

Dunia pendidikan saat ini cukup memprihatinkan. Adab Islami yang telah diwariskan oleh para leluhur tidak mendapatkan porsi yang cukup untuk diajarkan dan ditanamkan kepada peserta didik. Konsekwensinya terjadilah fenomena gunung es, hilangnya adab dari ... see more


Muh. Ilham Muchtar    

ABSTRAKPendidikan berkarakter moral adalah kunci untuk perbaikan sosial dan kemajuan peradaban bangsa yang menjunjung tinggi integritas nilai dan kemanusiaan. Bangunan sebuah peradaban sesungguhnya terletak pada manusia-manusianya. Manusialah yang memban... see more


Umi Salamah    

Founding Father negara Indonesia memberikan contoh bagaimana menghargai sejarah peradaban bangsa sendiri seiring kemajuan ilmu pengetehuan dan teknologi dalam merumuskan landasan kenegaraan dan citacita kemerdekaan. Sejarah kejayaan dan keruntuhan perada... see more