ARTICLE
TITLE

Pengaruh Pemberian Propofol Intravena terhadap Ekspresi Kaspase 3 Hipokampus pada Mencit Balb/C dengan Cedera Kepala

SUMMARY

Latar Belakang dan Tujuan: Cedera kepala masih menjadi penyebab utama kecacatan dan kematian. Dalam cedera kepala terjadi proses biomolekuler dan biokimiawi patologik yang dapat menyebabkan nekrosis maupun apoptosis melalui aktivasi kaspase 3. Propofol obat anestesi intravena mempunyai mekanisme neuroproteksi dengan pengaturan pada kaspase 3. Tujuan penelitian ini adalah meneliti keefektifan pemberian propofol 10 mg/kgbb, 25 mg/kgbb dan 50 mg/kgbb terhadap ekspresi kaspase 3 pada mencit balb/c dengan cedera kepala.Subjek dan Metode: Penelitian eksperimental laboratorik dengan desain randomized controlled trial group pada 32 ekor mencit Balb/c yang disuntik propofol intravena. Mencit dibagi menjadi 4 kelompok secara random, yaitu kelompok K1 sebagai kontrol. Semua kelompok diberi perlakuan cedera kepala dengan metode weight drop dan kemudian diberi propofol 10 mg; 25 mg; 50 mg/kgBB intravena untuk kelompok K2, K3, K4. Pemeriksaan aktivasi kaspase 3 menggunakan pengecatan khusus immunohistokimia setelah 6 jam pemberian propofol. Hasil dinilai dengan SPSS 19 dengan derajat kemaknaan p<0,05.Hasil: Rata-rata persentase ekspresi kaspase 3: K1=4,08, K2= 2,95, K3= 2,52, K4=1,77. Perhitungan statistik dari semua kelompok menunjukkan signifikan (P=0,000). Perbandingan antar kelompok menujukkan: K1-K2 (p=000), K1-K3 (p=0,000), K1-K4 (p=0,000), K2-K4 (p=0,000), K3-K4 (p=0,000), sedangkan antara K2-K3 tidak ada perbedaan signifikan (P=0,232).Simpulan: Pemberian propofol 10,25,50 mg/kgbb menunjukkan hasil yang signifikan menghambat ekspresi kaspase 3 aktif dibandingkan dengan kontrol pada mencit yang diberi cedera kepala. Dari penelitian ini dapat ditarik simpulan bahwa pemberian propofol dosis 50 mg/kgbb merupakan dosis yang efektif untuk menurunkan ekspresi kaspase 3 aktif pada mencit dengan cedera kepala The Effect of Propofol Intravena to Expression of Caspase 3 in Hipocampus Mice Balb/C with Brain Injury Background and Objective: Head injury is a leading cause of disability and death. In head injury occurs biomolecular and biochemical processes that can lead to pathologic necrosis or apoptosis through the expression of caspase 3. Propofol an intravenous anesthetic drug has neuroprotective mechanism by setting the caspase 3. The objective of the research is to identify effect of propofol 10 mg/kg,25 mg/kg, and 50 mg/kg dose toward activation caspase 3 in Balb/c mice hipocampus with brain injury.Subject and Methods: This is a laboratory setting experiment with randomized post test only controlled group design. Thirty two balb/c mice makes head injury by given of weight drop and intravenous propofol. The mice were given the same procedure weight drop and intravenous propofol 10,25,50 mg/kg 6 hours after injury for the K2, K3, K4 group respectively. Activation of caspase 3 was studied by immunohistochemistry method 6 hours after intravenous propofol administration. Data was analized using Kruskal Wallis Test, cross-tabulation chi square, one way ANOVA and processed by SPSS program. Result: Means expression of caspase 3: K1= 4.08; K2 = 2.95; K3 =2.52; K4 = 1.77. The statistic result test among all groups show significant differences (p=0.000). The comparation of groups that have significant 82 Jurnal Neuroanestesia Indonesia outcome are: K1-K2 (p=0.00), K1-K3 (p=0.000), K1-K4 (p=0.000), K2-K4 (p=0.000), K3-K4 (p=0.000).There is no significant difference between K2-K3 (p=0.232). Conclusion: Administration of propofol 10, 25, 50 mg/kg intravenous after traumatic head injury show significant difference in hipocampus caspase 3 activation compared to control, group. From this research, we can also conclude that administering propofol in 50 mg is the effective dose to lowering expression of caspase 3 to mice, with given brain injury.

 Articles related

MM Rudi Prihatno,M. Sofyan Harahap,Ieva B Akbar,Tatang Bisri    

Latar Belakang dan Tujuan: Dexmedetomidin untuk kasus-kasus neurotrauma masih kontroversi, antara yang setuju dan menolak. Dexmedetomidin sebagai agonis adrenoseptor a2 memiliki beberapa keuntungan dalam kaitannya dengan kemampuannya sebagai neuroprotekt... see more


Ardi Janardika,Ezra Oktaliansah,M. Andy Prihartono    

Pemberian premedikasi dapat mengurangi kecemasan preoperatif dan respons tubuh pasien saat insersi jarum spinal. Premedikasi membuat intervensi spinal menjadi lebih nyaman bagi pasien, pasien kooperatif selama penyuntikan, dan mengurangi respons saat ins... see more


Hendra Salim,Muhammad Ramli Ahmad,Syafri Kamsul Arif,Syamsul Hilal Salam,Zulkarnain Arrasjid,Charles Wijaya Tan    

Pengelolaan nyeri pascabedah bertujuan menghasilkan analgesia yang optimal serta menghambat respons stres akibat pembedahan. Pengaruh OAINS baik COX 1 dan COX 2 terhadap trombosit baik jumlah maupun aggregasinya perlu dinilai untuk menentukan obat terpil... see more


Anna Christanti,Ezra Oktaliansah,Indriasari Indriasari    

Conscious sedation pada pasien yang dilakukan tindakan anestesi spinal membuat pasien menjadi lebih nyaman, kooperatif selama penyuntikan, dan mengurangi respons tubuh saat insersi jarum spinal. Midazolam memiliki efek ansiolitik, sedatif-hipnotik, amnes... see more


Abdul Hakim Ritonga,Yutu Solihat,Ade Veronica    

Morfin-CR dan oksikodon-CR merupakan opioid oral untuk mengatasi nyeri kanker. Penelitian ini bertujuan mempelajari efek morfin-CR dan oksikodon-CR pada nyeri kanker dengan pengukuran visual analogue scale (VAS). Uji klinis dengan desain uji terkontrol a... see more