ARTICLE
TITLE

Patofisiologi Kejang dan Perubahan Susunan Saraf Pusat pada Eklampsia

SUMMARY

Eklampsia merupakan komplikasi serius kehamilan yang menimbulkan berbagai komplikasi neurologis seperti nyeri kepala, gangguan penglihatan, mual, muntah, koma, dan kejang. Patofisiologi/ Patogenesis kejang serta perubahan sitim saraf pusat eclampsia belum diketahui secara pasti dan merupakan pokok bahasan yang terus diteliti secara ekstensif. Beberapa mekanisme etiologi yang berimplikasi terhadap patofisiologi /pathogenesis kejangeklampsiadan berbagai perubahan sistem saraf pusat meliputi vasospasme hipertensis ensefalopati, edema serebral (terutama edema vasogenik), iskemia uteroplasental, dan kerusakan/ disfungsi endotel. Komplikasi neurologic eklampsia mirip dengan hipertensi ensefalopati yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah secara akut dan ekstrim sehingga menyebakan kerusakan sawar darah otak, berkuranganya aliran darah ke otak, gangguan autoregulasi, hiperperfusi, dan edema. Edema otak pada pasien peeklampsia-eklampsia juga berhubungan dengan abnormalitas penanda kerusakan endotel. Pathophysiology of Convulsion and Central Nervous System Changes in EclampsiaEclampsia is a serious complication of pregnancy due to some neurologic complications, including convulsion and central nervous system changes in eclampsia remains unknown and contionues to be the subject of extensive investigation. Some of etiologic mechanisms that are implicated in the pathophysiology/pathogenesis of eclamptic convulsion and other central nervous system change have included vasopasm hypertensive, encephalopathy, cerebral edema (mostly vaspgenic edema), the uteroplacental ischemia, and endothelial damage/endothel dysfunction. Neurologic complication of eclampsia are thought to be similar to hypertensive encephalopathy in which an acute, excessive elevation in blood pressure causes blood-brain barrier disruption, lossof cerebral blood flow autoregulation, hyperperfusion, and edema formation, Brain edema in patients with preeclampsia-eclampsia also was associated with abnormalities in endhotelial damage markers.

 Articles related

Wahyu Sunaryo Basuki,Dewi Yulianti Bisri,Bambang J. Oetoro,Siti Chasnak Saleh    

Perdarahan intraserebral masih merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang tinggi. Angka kejadiannya berkisar 10–30 % kasus per 100.000, dengan angka kematian mencapai 62% dan hanya 20% yang bisa bertahan hidup secara fungsional dalam 6 bulan dari ons... see more


Dhania A Santosa,Prihatma Kriswidyantomo,Pesta Parulian Maurid Edwar,Hamzah Hamzah    

Cedera otak traumatik merupakan penyebab terbanyak kecacatan dan kematian pada anak dan orang dewasa. Di Amerika Serikat, terjadi lebih dari 510.000 kasus cedera otak traumatik per tahun pada anak-anak usia 0-14 tahun;1 dengan 2.000–3.000 di antaranya me... see more


Rafidya Indah Septica,Yusmein Uyun,Bambang Suryono    

Preeklampsia adalah kelainan multisistim unik pada ibu hamil. Preeklampsia terjadi pada sekitar 3-8% kehamilan, dengan angka mortalitas akibat gangguan serebrovaskuler yang cukup tinggi (67%). Adanya 2 protein antiangiogenik yang diproduksi berlebihan ol... see more


Buyung Hartiyo Laksono,Siti Chasnak Saleh    

Insidensi kasus tumor dengan metastase otak berkisar antara 100.000 sampai 170.000 pertahun. Metastase otak bersifat multiple dengan 80% terletak pada hemis ferserebri. Pendesakan akibat lesi tersebut mengakibatkan gangguan neurologis dan peningkatan tek... see more


Agus Junaidi,S Suwarman,Tatang Bisri    

Acute respiratory distress syndrome (ARDS) merupakan salah satu komplikasi dari cedera otak traumatik (COT) berat, dapat disebabkan karena neurogenic pulmonary edema (NPE), pneumonia, aspirasi, dan emboli paru. Penelitian ini untuk mengetahui korelasi sk... see more