ARTICLE
TITLE

Perbandingan Mini Mental State Examination (MMSE) dan Clock Drawing Test (CDT) untuk Mendeteksi Disfungsi Kognitif pada Cedera Otak Traumatik Ringan dan Sedang

SUMMARY

Latar Belakang dan Tujuan: Disfungsi kognitif sering terjadi pada pasien cedera otak traumatik (COT). Gangguan neuropsikologik yang disebabkan oleh cedera otak traumatik ringan dan sedang berupa penurunan kecepatan memproses informasi, gangguan perhatian, orientasi, dan fungsi eksekutif. Pemeriksaan disfungsi kognitif yang sering digunakan adalah Mini Mental State Examination (MMSE). Saat ini sedang dicari pemeriksaan lain yang lebih mudah dilakukan dan memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang lebih baik, yaitu dengan Clock Drawing Test (CDT). Penelitian ini bertujuan membandingkan MMSE dan CDT dalam mendeteksi disfungsi kognitif pada COT ringan dan sedang. Subjek dan Metode: Penelitian menggunakan observasi analitik cross sectional, dilakukan di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada bulan Januari hingga April 2018. Pasien dibagi menjadi kelompok COT ringan (n=16) dan sedang (n=16) yang masing-masing dilakukan pemeriksaan MMSE dan CDT. Hasil: Dengan nilai cut-off MMSE 26,5 didapatkan sensitivitas 93,8% dan nilai spesifisitas 81,3%, sedangkan menggunakan nilai cut-off CDT 2,5 didapatkan sensitifitas dan spesifisitas CDT 100%. Simpulan: CDT memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang lebih baik untuk mendeteksi disfungsi kognitif pada COT ringan dan sedang. Comparison of Mini Mental State Examination (MMSE) and Clock Drawing Test (CDT) on Detecting Cognitive Dysfunction on Mild and Moderate Traumatic Brain InjuryAbstractBackground and Objective: Cognitive dysfunction often found in Traumatic Brain Injury (TBI). TBI can triggers neurophysicological, such as slower information processing, attention deficit, orientation disturbance, and executive function. There are methods to evaluate cognitive dysfunction, but none are showing 100% sensitivity and specificity. The frequently used method is Mini Mental State Examination (MMSE). Currently, other examinations are being sought that are easier to do and have better sensitivity and specificity, namely the Clock Drawing Test (CDT). This study is aimed to compare MMSE and CDT to detect cognitive dysfunction in Mild and Moderate TBI. Subject and Method: This study is using analytical observation and cross-sectional study design, it was held in Hasan Sadikin Hospital Bandung throughout January 2017 to April 2018. Subjects are divided into Mild TBI group (n=16) and Moderate TBI group (n=16), both groups were given MMSE and CDT. Result: Using cut-off point 26,5 for MMSE the sensitivity and specificity are 93.8% and 81.3%, while CDT achieved 100% sensitivity and specificity. Conclusion: CDT has a better sensitivity and specificity on detecting cognitive dysfunction in Mild and Moderate TBI.

 Articles related

Dear Mohtar Wirawijaya,Ruli Herman Sitanggang,Tatang Bisri    

Latar Belakang dan Tujuan: Mannitol membuat relaksasi otak, namun memiliki efek samping berkurangnya volume intravaskuler, peningkatan kembali tekanan intrakranial (rebound) dan gagal ginjal. Penggunaan NaCl 3% dan natrium laktat hipertonik dapat memberi... see more


Zafrullah Kany Jasa,Sri Rahardjo,Siti Chasnak Saleh    

Latar Belakang dan Tujuan: Perdarahan intraventrikuler dan intraserebral merupakan kejadian akut yang dapat timbul spontan terutama akibat hipertensi dan aneurisma yang pecah atau oleh karena cedera kepala akibat trauma. Pada keadaan akut tindakan yang d... see more


Erfprinsi Wohon,Siti Chasnak Saleh    

Latar Bekang dan Tujuan: Dalam lima tahun terakhir ini terdapat peningkatan prosedur  diagnostic invasive, radiologi dan bedah minor pada penderita anak yang dilakukan diluar kamar operasi. Salah satu tindakan tersebut adalah CT (computed tomography... see more


Andika C. Putri,A. Muthalib Nawawi,Tatang Bisri    

Latar Bekang dan Tujuan: Agitasi pascaanestesi merupakan masalah yang kadang muncul pada pasien yang dilakukan anestesi umum. Masih terdapat kontroversi mengenai keuntungan relatif perioperatif dari penggunaan inhalasi desfluran atau sevofluran sebagai p... see more


Achmad Adam,Bilzardy Ferry,Muhammad Adam Pribadi    

Latar Belakang dan Tujuan:Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2013 yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau bergejala sebesar 12,1 per mil. Jawa barat menempati posisi ke-13 dari 33 provinsi dengan prevalens... see more