SUMMARY
Brayut adalah tokoh mitos yang sangat fenomenal dalam kebudayaan Bali. Dia dipuja dan dimohonkan anugrahnya agar orang bisa mendapat ketoronan, di sisi lain dia dihujat sebagai keluarga yang kurang mem perhatikan kesejahteraan keluarga karena banyaknya anak yang dimilikinya. Kini kehadirannya banyak menghiasi taman sebagai dekorasi. Brayut digambarkan sebagai keluarga absurd secara sekilas dalam karya sastra berbentuk geguritan Brayut. Di balik absurditas yang digambarkan di bagian awal geguritan dimak sud sebenamya dalam geguritan ini tersimpan konsep-konsep ajaran Tantrayana yang pengaruhnya sangat kuat dalam sistem keberagamaan masyarakat Hindu di Bali.Tantrayana adalah sebuah mazhab Hindu di India yang kemudian mengalami lokalisasi di Bali.Hal ini dimungkinkan karena adanya lokal genius Bali yang memiliki konsep-konsep sejenis sehingga memungkinkan pencangkokan ajaran Tantrayana.Brayut is a phenomenal myth figure in Balinese culture. He is adored and also pleaded for a child by those who want a child in their families. On the other hand, he is disrespected as a family that is lack of attention on the prosperity of their family because he has to grow many children in his family. At the present, his existences is decorating the gardens lots as an absurd family which described briefly in a literary work known as Brayut geguritan. Implicitly, behind the absurdity of this family described in the beginning of the geguritan, can be found that the concept of Tantrayana strongly influence the social diversity system of the Balinese Hindus in Bali. Tantrayana is a religious sect of Hindus in India which then localized in Bali. It might be influenced with Balinese local genius which obtain similar concepts that enable the Tantric teach ings to be acculturated