SUMMARY
Warna hijau pada kulit bambu yang baru ditebang, cepat berubah menjadi kuning gading jikadikeringkan, atau menjadi kelabu-gelap apabila lama direndam dalam air atau disimpan di tempatlembab. Upaya pencegahan perubahan warna hijau pada kulit bambu perlu dilakukan. Penelitian inibertujuan untuk melihat efektivitas larutan campuran tembaga sulfat dan nikel nitrat dalammempertahankan warna hijau pada permukaan kulit bambuGigantochloa apusGigantochloa apus Kurtz. Bambu direndam dalam larutan campuran garam tembaga sulfat dan nikel nitrat yang dibuat dalam berbagai perbandingan berat dan konsentrasi larutan (%b/b) yang berbeda. Interpretasi warna pada permukaan kulit bambu menggunakan sistem tiga dimensi CIE (L*, a*, b*) dilakukan dengan bantuan alat Color Difference Meter CDX-105. Hasil pengujian menunjukkan intensitas warna hijau pada kulit di batang bagian atas dan bagian tengah lebih tinggi dari batang di bagian bawah. Selanjutnya, penggunaan larutan campuran dengan proporsi 4,0 bagian tembaga sulfat dan 3,5 bagian nikel nitrat pada konsentrasi 7,5% menghasilkan intensitas warna hijau tertinggi atau terbaik dalam mempertahankan warna hijau ditunjukkan dengan nilai L*, a* dan b* rata-rata berturut-turut 61,8, -14,3, dan 18,3