ARTICLE
TITLE

Peran Tes Dynamic Visual Acuity dan Tes Kalori dalam Menilai Gangguan Keseimbangan pada Pasien Tuberkulosis yang Mendapat Terapi Streptomisin

SUMMARY

Latar belakang: Gangguan keseimbangan merupakan efek samping pemberian streptomisin yang dapat menurunkan kualitas hidup. Saat ini belum didapatkan penelitian gangguan keseimbangan pada pasien tuberkulosis yang mendapat terapi streptomisin diperiksa menggunakan tes dynamic visual acuity (DVA) dan tes kalori. Tujuan:  Penelitian ini bertujuan untuk melihat akurasi pemeriksaan keseimbangan dengan DVA pada pasien TB yang mendapatkan streptomisin dibandingkan dengan elektronistagmografi (ENG). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental untuk mengetahui perubahan hasil pemeriksaan fungsi keseimbangan vestibuler pada suatu kelompok pasien TB sebelum dan setelah 56 kali pemberian streptomisin, atau bila timbul keluhan gangguan keseimbangan dengan tes DVA dan tes kalori selama April-Oktober 2014. Digunakan rancangan uji diagnostik untuk membandingkan kedua cara pengukuran setelah pengobatan. Hasil: Setelah pemberian terapi didapatkan 31 (77,5%) dari 40 subjek dengan pemeriksaan kalori dan 30 (75%) dengan pemeriksaan DVA. Rerata nilai kalori sebelum terapi sebesar 93,5±32,07°/detik dan setelah terapi sebesar 82,30±38,43°/detik, terjadi perubahan sebesar -11,25±50,55°/detik. Median nilai kenaikan DVA sebelum terapi adalah 0 (minimal 0-maksimal 2) baris dan setelah terapi adalah 3 (minimal 0-maksimal 6) baris, terjadi perubahan sebesar 3 (minimal 0-maksimal 5) baris. Sensitivitas pemeriksaan DVA 83%, spesifisitas 27%, nilai duga positif 17%, nilai duga negatif 90%, rasio kemungkinan positif 1,13, dan rasio kemungkinan negatif 0,63 dengan pemeriksaan kalori sebagai baku emas. Kesimpulan: Pemeriksaan DVA dapat digunakan sebagai skrining pemeriksaan kelemahan vestibuler perifer bilateral pada pasien tuberkulosis yang mendapat terapi streptomisin.Background: Impaired balance is the side effect of Streptomycin administration which can decrease the quality of life Up till now, there  is no research yet on dynamic visual acuity (DVA) and caloric test in tuberculosis (TB) patients receiving streptomycin therapy. Objective: This study aims to look at the accuracy of the examination using DVA in TB patients receiving Streptomycin, compared to using electronistagmography (ENG). Methods:  A pre-experimental study was used to determine changes in the vestibular function test results in a group of TB patients before and after56times administrationof Streptomycin, or when subjects complained of balance disorders, with DVA test and caloric test during April-October 2014. Designed diagnostic test was used after treatment to compare the two methods of measurement. Result: After therapy there was 31 (77.5%) out of 40 subjects with caloric examination and in 30 (75%) with DVA examination. The mean value of caloric examination before therapy was 93.5±32.07°/sec and after therapy was 82.30±38.43°/sec, the change was -11.25±50.55°/sec. The median value of increased DVA  line before therapy was 0 line and after therapy was 3 line, there was a change of 3 (minimum 0-maximum 5) line. DVA examination has a sensitivity of 83%, a specificity of 27%, positive predictive value 17%, negative predictive value 90%, a positive likelihood ratio 1.13 and a negative likelihood ratio 0.63 with caloric examination as the gold standard. Conclusion: DVA examination can be used as a screening tool in bilateral peripheral vestibular weakness in TB patients who received Streptomycin therapy.

 Articles related

Siti Meilan Simbolon    

Peranan Puskesmas menjadi pusat pelayanan kesehatan belum banyak mengalami perubahan. Di era otonomi daerah, Pemerintah Daerah mempunyai tanggung jawab mengembangkan pelayanan kesehatan dasar melalui puskesmas karena lebih murah dan mudah diakses oleh ma... see more


Putri Minas Sari,Putri Dafriani,Harinal Afri Resta    

Hipertensi dan komplikasi penyakit hipertensi memegang peran menyumbang kematian sebanyak 9,4 juta di setiap tahunnya di seluruh dunia sehingga diperlukan penanganan serius dalam menekan angka kejadian hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat p... see more


Yuli Tetriana Sari,Rizalina Asnir,Ashri Yudhistira,Izry Naomi Lumbantobing    

ABSTRACTBackground: Nasopharyngeal angiofibroma (NA) is a benign tumor with a destructive tendency, commonly affecting male adolescents. The management of NA could become quite a challenge because it is highly vascularized, and localized in an intricate ... see more


Retti Supiyarti, Elly Noerhidajati, Hari Peni Julianti    

Latar Belakang: Memiliki anggota keluarga yang menderita skizofrenia merupakan suatu stressor yang mengakibatkan stres yang bersifat kronik. Stress kronik lebih banyak dihubungkan dengan tingkat derajat depresi. Derajat depresi dibedakan sesuai dengan ba... see more


Ana Carla Guimarães,Vera Brandão,Ana Luisa Carvalho,Ana Silvia Orange    

Introdução: A doença de Peyronie é uma patologia do tecido conjuntivo peniano que se caracteriza pela presença de uma placa de tecido fibroso na túnica albugínea dos corpos cavernosos, condicionando perda local da sua elasticidade com consequente curvatu... see more