SUMMARY
Hikayat Teungku di Meukek adalah sebuah teks sastra Aceh yang menukilkan berbagai peristiwa sejarah dan penuh dengan pesan sosial dan politik. Wacana yang diungkapkan cukup relevan kepada para pembaca kolonial yang berpegang kepada perspektif orientalisme, dan juga pada pembaca pribumi kini yang berpegang pada perspektif poskolonialisme. Tulisan ini menjelaskan tentang pengaruh kolonial dalam hikayat tersebut. Naskah Hikayat Teungku di Meukek ini merupakan salah satu naskah lama yang isinya menggambarkan perlawanan rakyat yang digerakkan oleh seorang pemimpin agama terhadap Uleebalang di daerah Meulaboh yang didukung oleh Belanda. Hikayat ini ditulis untuk mengabadikan persengkataan antara kedua belah pihak tersebut, dan untuk melihat bagaimana perlawanan masyarakat terhadap pihak kolonial. Dari karya sastra tersebut bisa kita lihat adanya pengaruh kekuasaan dalam hikayat ini pada masyarakat Aceh dulu. Dalam tulisan ini dapat dilihat adanya pendekatan poskolonial dalam pengkajian sastra, karena kritik poskolonial menganalisis karya-karya yang diproduksi oleh masyarakat dan budaya sebagai respon terhadap dominasi kolonial dari masa kolonialisme sampai sekarang.