SUMMARY
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satu upaya pemberatasan DBD yaitu dengan mengendalikan vektornya yaitu Aedes aegypti. Kulit bawang bombay (Allium cepa) memiliki potensi sebagai larvasida alami. Kandungan ekstrak kulit bawang bombay antara lain Flavonoid dan saponin. Flavonoid dan saponin pada penelitian dengan ekstrak dari bahan tumbuhan yang lain telah terbukti memiliki efek larvasida terhadap larva Aedes aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak kulit bawang bombay (Allium cepa) sebagai larvasida terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium, dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi AAK Banda Aceh pada tanggal 15 Februari s/d 19 Februari 2016. Sampel penelitian ini adalah kulit bawang bombay. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Perlakuan terdiri dari 5 konsentrasi 0,25%, 0,5%, 0,75%, 1 % dan Kontrol positif (abate 1%) dengan pengulangan sebanyak 2 kali. Tiap kelompok perlakuan berjumlah 25 ekor larva sehingga total larva berjumlah 225 ekor. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan rumus persentase kematian larva Aedes aegypti serta uji analisis Probit untuk menghitung LC50. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kematian larva adalah 12 % pada konsentrasi 0,25%; 22% pada konsentrasi 0,5%; 38% pada konsentrasi 0,75% dan 56% pada konsentrasi 1%. Dan nilai LC50 didapat pada konsentrasi 0,92%. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit bawang bombay (Allium cepa) memiliki potensi terhadap kematian larva Aedes aegypti dengan LC50 didapat pada konsentrasi 0,92%. Kata Kunci: Ekstrak kulit bawang bombay (Allium cepa), larva Aedes aegypti, LC50, larvasida.