ARTICLE
TITLE

TINJAUAN GEOTEKTONIK SELAT MAKASSAR UTARA, IMPLIKASINYA TERHADAPPOTENSI HIDROKARBON LAUT DALAM CEKUNGAN KUTAI KALIMANTAN TIMUR

SUMMARY

Selat Makassar Utara yang terletak di bagian tenggara tepi paparan Sunda antara pulau Kalimantan dan Sulawesi merupakan wilayah eksplorasi laut-dalam. Wilayah ini berdekatan dengan Cekungan Kutai yang umumnya endapan delta dan paparan. Cekungan Kutai Laut-dalam yang termasuk daerah Kalimatan Timur bagian offshore telah dieksplorasi dengan penemuan beberapa lapangan migas yang signifikan pada sedimen umur Pliosen dan Miosen Akhir. Penemuan lapangan migas tersebut yang tersebar di tiga blok yaitu Makassar Strait PSC, Rapak PSC dan Ganal PSC yang dikontrol oleh tektonik kompresi berarah barat barat-laut dan timur tenggara. Setting geotektonik Selat Makassar dimulai dari Eosen yang diakibatkan tarikan pada kerak yang berkembang ke arah baratdaya dari pusat pemekaran di Laut Sulawesi. Setelah awal tarikan pada Selat Makassar, permukaan horst dan graben pada fase awal Eosen tertutupi di atasnya oleh sedimen dari hasil proses penurunan cekungan selama Oligosen sampai Miosen. Pada Plio-Pleistosen di Selat Makassar terjadi perubahan dari tektonik tarikan menjadi kompresi. Perkembangan antiklin toe-thrust terbentuk pada tingkat perkembangan yang bervariasi selama Miosen – Pliosen menjadikan hydrokarbon play pada laut-dalam purba. Keadaan tersebut berpengaruh terhadap pengendapan batuan reservoir dan batuan induk, sejarah penurunan cekungan dan tentunya tipe pematangan batuan induk, jalur migrasi dan pada puncaknya adalah dihasilkannya banyak perangkap lapangan migas dari struktur toe-thrust. Kata kunci: geotektonik, Selat Makassar Utara, Cekungan Kutai, laut-dalam, reservoir The North Makassar Straits, located on the south-eastern margin of the Sundaland, between the islands of Kalimatan and Sulawesi, is an under-explored deepwater domain, adjacent to Kutai Basin which primarily coastal deltaic and shelfal deposits. Deepwater Kutei Basin, offshore East Kalimantan, has been explored with several significant hydrocarbon discoveries in Pliocene and Late Miocene sediments. The discoveries scattered in three blocks i.e., North Makassar Strait PSC, Rapak PSC and Ganal PSC controlled by compressional tectonics in W-NW and E-SE directions. Geotectonical setting of the Makassar Straits commenced during the Eocene in response to a crustal extension that propagated south-westwards from the Celebes Sea spreading centre. After initial opening of the Makassar Straits, early-phase Eocene horst and graben terrains were overlain by basinal sag sediments during the subsequent Oligocene to Miocene era. During the Plio-Pleistocene, prior extensional settings in the Makassar Straits that became compressional. The development of these toe-thrust anticlines has influenced the development of this Miocene-Pliocene palaeo-deep-water play in varying degree. This influence ranges from the deposition of reservoir, source, to subsidence history and thereby source rock maturity, migration routes and, ultimately, many of the field traps are generated by these toe-thrust structures. Key words: geotectonic, North Makassar Strait, Kutai basin, deepwater, reservoir

 Articles related