SUMMARY
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pontianak kejadian kasus keracunan makanan pada tahun 2014 berjumlah 39 penderita dan pada tahun 2015 berjumlah 14 penderita. Kejadian keracunan dan penyakit bawaan makanan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya proses pengolahan makanan yang berpotensi terjadi kontaminasi dan fasilitas sanitasi yang tidak memenuhi syarat. Untuk mengetahui hubungan antara pengolahan makanan dan fasilitas sanitasi dengan angka kuman pada makanan di kantin Kampus Kota Pontianak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel dalam penelitian ini berjumlah 24 kantin (Total Sampling). Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square dan uji alternatif menggunakan uji Fisher’s Exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara cara pengolahan (p value = 0,023) dengan anga kuman, serta tidak ada hubungan antara higiene penjamah (p value = 0,393), tempat pengolahan (p value = 1,000), peralatan masak (p value = 0,182), air bersih (p value = 0,669), jamban (p value = 1,000), saluran limbah (p value = 1,000), tempat cuci tangan (p value = 1,000), tempat sampah (p value = 0,182), peralatan pencegahan masuknya serangga dan tikus (p value = 0,647) dengan angka kuman pada makanan (siap saji) di kantin Kampus Kota Pontianak Tahun 2017. Bagi pengelola kantin, diharapkan lebih dapat meningkatkan mutu pelayanan khususnya dalam higiene dan sanitasi makanan