ARTICLE
TITLE

SISTEM PENJEJAK IKAN UNTUK PEMANTAUAN KUALITAS LINGKUNGAN PERAIRAN DAN PREDIKSI LOKASI PENANGKAPAN IKAN MENUJU PENGELOLAAN PERIKANAN BERKELANJUTAN 10.29122/jtl.v18i1.534

SUMMARY

ne"> Dalam riset ini diusulkan suatu pendekatan baru di dalam membangun model prediksi lokasi penangkapan ikan dan pemantauan kualitas lingkungan perairan, khususnya ikan pelagis ekonomis. Knowledge-based expert system diintegrasikan dengan penginderaan jauh dan sistem informasi geografis dipilih sebagai pendekatan baru untuk menyempurnakan metode konvensional yang saat ini digunakan. Model yang dikembangkan disebut “Sistem Penjejak Ikan nan Cerdas”. Kelemahan utamametode konvensional, penentuan lokasi penangkapan ikan masih dilakukan secara manual, akibatnya hasil yang diperoleh tidak optimal dan tidak praktis di dalam implementasinya. Data seri satelit penginderaan jauh (suhu permukaan laut, klorofil dan turbiditi) yang diperoleh dari satelit Aqua MODIS periode tahun 2007-2014 digunakan sebagai data input. Peta spasial sistem prediksi lokasi penangkapan ikan dibangun menggunakan ERDAS Imagine Macro Language. Untuk verifikasi dan validasi hasil,dilakukan pengambilan data in-situ fishing ground pada lokasi riset dalam periode waktu yang sama, dan telah di analisa dengan metode statistik untuk mendapatkan tingkat akurasinya. Hasil menunjukkan bahwa densitas fishing ground yang telah di prediksi dan kualitas lingkungan perairan di perairan Banggai Kepulauan dikorelasikan dengan data hasil survei lapangan (in-situ data) diperoleh tingkat akurasi lebih dari 93%. Dari demonstrasi hasil, model yang diusulkan dapat diaplikasikan untuk memprediksi, melokalisasi dan menentukan densitas fishing ground dengan tingkat akurasi lebih tinggi dibanding metode konvensional. Sistem prediksi ini telah diimplementasikan pada sistem online.Kata kunci : sistem pakar, lokasi penangkapan ikan, penginderaan jauh, sistem penjejak ikan nancerdas, sistem informasi geografi

 Articles related

Fenky Sugiarto,Joko Lianto BulialiDOI: 10.12962/j23373539.v1i1.642    

Proses produksi di perusahaan pengalengan ikan merupakan suatu sistem yang kompleks dan terdiri dari banyak proses yang berjalan secara berurutan. Beberapa proses diantaranya melibatkan proses dengan mesin dan manusia yang memiliki ketidakpastian waktu p... see more


Mas Alamil Huda,Alam Baheramsyah,Beni CahyonoDOI: 10.12962/j23373539.v2i1.3155    

Penanganan ikan hasil perikanan supaya tetap segar biasanya menggunakan es basah, terutama oleh nelayan tradisional. Penggunaan es basah hanya bertahan dalam waktu singkat. Propylene glycol merupakan salah satu bahan yang mampu menjaga kestabilan suhu re... see more


Djoko Tri Ismanto,Taufik Fajar Nugroho,Alam BaheramsyahDOI: 10.12962/j23373539.v2i2.4922    

Proses pendinginan dengan menggunakan es basah sebagai media pendinginan  hanya bertahan dalam waktu singkat (35 jam). Penambahan  campuran silica gel  merupakan salah satu alternatif bahan refrigerant (pendingin). Penelitian ini dilakukan... see more


Muhammad Akbar Nugroho,Muhammad RivaiDOI: 10.12962/j23373539.v7i2.30920    

Kualitas air berpengaruh terhadap tingkat kesehatan ikan, salah satu hal yang harus dijaga adalah kadar amonia. Kadar amonia yang dibiarkan tinggi akan berbahaya terhadap kesehatan ikan. Pada penelitian ini telah dirancang dan dibuat sebuah sistem kontro... see more


Jhon Harianto Hutapea,Ananto Setiadi,Gunawan Gunawan    

Sintasan larva hingga benih ikan tuna sirip kuning di hatchery sudah meningkat dari 0,05% menjadi 0,20%-0,50%. Namun mortalitas pada pemeliharaan tahap berikutnya sangat tinggi. Kematian benih karena menabrak dinding bak/jaring, berkaitan dengan kebiasaa... see more