SUMMARY
AbstrakPengelolaan lembaga pendidikan di tengah komunitas penghayat kepercayaan masade di Kabupaten Kepulauan Sangihe memerlukan keterbukaan dan akomodatif dari pihak sekolah. Bagaimanakah model pengelolaan lembaga pendidikan di tengah-tengah komunitas masade khususnya di SMA Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan lembaga pendidikan di SMA Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe menerapakan model akomodatif, berkeadilan, dan kolaboratif. Dengan model yang diterapkan ini peserta didik yang berasal dari penghayat kepercayaan masade mendapatkan akses dan kesempatan yang sama di sekolah tersebut, serta tidak mendapatkan diskriminasi dari pihak sekolah.