Home  /  Totobuang  /  Vol: 9 Núm: 1 Par: 0 (2021)  /  Article
ARTICLE
TITLE

UMPATAN DALAM BAHASA JAWA DAN BAHASA LAMPUNG: KAJIAN PRAGMATIK LINTAS BUDAYA [The Swearing Words in Javanese and Lampungic Language: A Study of Cross Culture Pragmatics]

SUMMARY

Swearing words or curse are a part of the communication that exists in a language. Javanese and Lampung languagewhich live side by side in the Lampung region as one of the transmigration destinations are subjects of pragmatic which highlight the swearing words in non-formal communication. This article discusses swearing words in Javanese and Lampung in general. This qualitative descriptive study used the method of elicitation (used DCT) and agih by listening, note-taking technique, and interview. Prime data in form of both languages spoken by respondents. Secondary data in the form of studies that have been conducted become a starting point for studies in this article aimed at describing the types of Javanese and Lampung language swearing words and their functions in non-formal communication. Beside, the purpose of this article is uncovering the implicatures  of swearing words in the two languages which have difference  local tradition and comparing the structure of swearing words that are built up in the expressions of swearing words. After analyzing the data, the result shows that not all cursing came from the ten classifications  defined in two languages. The ten classifications show that curses in Javanese were more complex and varied, while curses in Lampung were limited to certain classifications. The implication of all swearing in two languages, both Javanese and Lampung, was an expression of resentment, anger, and disappointment. However, the use of cursing without reference implicates  the diverting conversation.     Umpatan atau sumpah serapah merupakan bagian dari komunikasi yang ada dalam sebuah bahasa. Bahasa Jawa dan bahasa Lampung—yang hidup berdampingan di wilayah Lampung sebagai salah satu daerah tujuan transmigrasi— menjadi objek kajian pragmatik yang menyoroti umpatan yang ada dalam komunikasi nonformal.  Artikel ini membahas umpatan dalam bahasa Jawa dan bahasa Lampung secara umum. Penelitian berjenis deskriptif kualitatif ini menggunakan metode elisitasi (menggunakan (Discourse Compeltion Task) DCT) dan agih dengan teknik simak, catat, dan wawancara. Data primer berupa tuturan dua bahasa oleh responden. Data sekunder berupa penelitian-penelitian yang pernah dilakukan menjadi titik tolak kajian dalam artikel yang bertujuan mendeskripsikan jenis-jenis umpatan bahasa Jawa dan bahasa Lampung dan fungsinya di dalam komunikasi nonformal. Selain itu, tujuan dari artikel ini adalah mengungkap implikatur yang ada dalam tindak tutur berupa umpatan dalam dua bahasa daerah yang memiliki tradisi yang berbeda dengan membandingkan struktur umpatan yang terbangun dalam pengungkapan umpatan. Setelah dilakukan telaah data didapatkan hasil bahwa tidak semua umpatan bersumber sepuluh klasifikasi yang ditetapkan ada di dua bahasa. Pada sepuluh klasifikasi menunjukkan bahwa umpatan dalam bahasa Jawa lebih kompleks dan beragam, sementara umpatan dalam bahasa Lampung terbatas pada beberapa klasifikasi tertentu. Implikatur yang ada pada semua umpatan di dua bahasa, baik Jawa dan Lampung adalah pengungkapan kekesalan, kemarahan, dan kekecewaan. Namun, pada penggunaan umpatan tanpa referen merupakan implikatur untuk mengalihkan pembicaraan. 

 Articles related

Eni Amaliah, Umi Rojiati, Nadya Nasution, Ade N Istiani    

ABSTRACT Media literacy is an ability that not only involves the ability to use ICT (Information, Communication and Technology), but also the ability to socialize and have attitudes, think critically and creatively as digital competencies. This stud... see more


Agustinus Hariadi Djoko Purwanto,Sri Hartono    

Abstract. A project contractor may fail to deliver on time, quality, and budget expectations due to incidents resulting in injuries and fatalities, as well as asset damage, elevated costs, and delays. This research aims to gauge a business improvement mo... see more


Tastaptyani Kurnia Nufutomo, Firdha Cahya Alam, Ayudia Hardiyani Kiranaratri    

Lampung Selatan saat ini sedang menghadapi krisis air. Hal ini disebabkan maraknya perubahan penggunaan lahan menjadi pembangunan infrastruktur yang menyebabkan penurunan cadangan air tanah dan juga masalah banjir. Pemerintah daerah saat ini mulai memban... see more


Nuria Muliani,Gunawan Irianto,Taufan Kurniawan 10.52822/jwk.v6i2.278 | Abstract views: 236 times    

Gastritis merupakan proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub-mukosa lambung yang mengakibatkan peradangan dan pembengkakan mukosa lambung sampai terlepasnya epitel mukosa supersial pada saluran pencernaan.Faktor penyebab terjadinya gastritis diantarn... see more


Pira Prahmawati,Asri Rahmawati,Kholina Kholina 10.52822/jwk.v6i2.281 | Abstract views: 441 times    

Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah sektor rumah sakit yang memberikan pelayanan  pertama pada pasien gawat darurat dengan cepat, tepat dan cermat untuk mencegah terjadinya kematian atau kecacatan. Oleh karena itu  dibutuhkan response time&nbs... see more