SUMMARY
Pariwisata berbasis komunitas lokal (Community Based Tourism) memberikan ruang atau kesempatan seluas-luasnya kepada pelibatan perempuan untuk berkarya dan menjalankan peran sebagai agen perubahan dimana pada sektor pariwisata10%-15%; pelayan, administrasi, pemilik usaha, pekerja mandiri dalam bisnis pariwisata adalah perempuan sehingga ketimpangan gender tidak terjadi (UNWTO, 2011). Program PKM Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram ini menyasar kelompok Perempuan Pedagang Cenderamata (Mitra) penggerak ekonomi kreatif dan produktif Kawasan Pariwisata super prioritas Mandalika Kuta Lombok Tengah. Dipilihnya Kawasan ini sebagai locus pelaksanaan PKM didasari pada dua alasan yaitu. Fakta bahwa (1) rendahnya kemampuan mitra menggunakan bahasa Inggris yang tepat dan efektif, sopan, menarik, interaktif, atraktif menarik yang baik dan benar ketika berkomunikasi dengan wisatawan asing, fakta bahwa (2) menurunnya omzet penjualan mitra selama masa pandemic Covid-19 disebabkan rendahnya kemampuan berkomunikasi nonverbal mitra memasarkan produk melalui pasar virtual (online), maka diksi atau penggunaan Bahasa yang tepat dan sopan penting diperhatikan untuk menghadirkan calon pelanggan (domestik maupun mancanegara). Mendasar pada permasalahan mitra, tim pelaksana PKM mengajukan alternatif solusi yaitu pelatihan Bahasa Inggris praktis penguat keterampilan berkomunikasi dengan pendekatan pelatihan bahasa Inggris efektif, sopan, menarik, interaktif, atraktif menarik (English Hospitality proper and polite expressions) dengan target luaran yaitu peningkatan omzet penjualan mitra, publikasi artikel pada jurnal terakreditasi, penguatan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude) melalui pelatihan dan pendampingan berkelanjutan dari akademisi, pemerintah dan pemerhati pariwisata. Program berkelanjutan yang diharapkan mitra menyangkut hospitality/keramahtamahan melayani pelanggan (aspek psikologi pelayanan), penguatan kebahasaan (aspek komunikasi dan interaksi), penguatan sikap dan jiwa usaha mandiri. Program ini telah terlaksana dengan baik karena rekam jejak (track record) masing-masing pelaksana dimana ketua pelaksana berkualifikasi S2 Linguistik, anggota tim pelaksana pertama S2 Pariwisata, anggota tim pelaksana kedua berkualifikasi S2 Manajemen. Kemudian sebagai pelaksana pembantu 2 orang mahasiswa dilibatkan.