EKONOMI KULTURAL SEBAGAI KRITIK ATAS EKONOMI NEOKLASIK

Ade Parlaungan Nasution

Abstract


Perdebatan dan  pemikiran mengenai ekonomi pada akhir-akhir ini menunjukkan bahwa keberhasilan dinamika ekonomi yang tumbuh cepat di asia timur terjadi bukan karena mengikuti aturan-aturan neo klasik, tetapi malah melanggarnya. Menurut kaum neomerkantilis, keberhasilan itu bukan disebabkan oleh karena kinerja pasar bebas yang tak terbatas, tetapi karena dalam setiap kasus pemerintah mereka selalu mendukung upaya pengembangan melalui kebijakan-kebijakan industry yang tepat.

Sementara Amerika terlena dengan dengan ekonomi berorientasi pasar, kebikajan ekonomi di dunia diluar amerika  berjalalan diatas asumsi yang sangat berbeda dengan aturan-aturan ekonomi neoklasik. Banyak pemerintah Asia, misalnya melindungi industry-industri domestic dengan penetapan tariff import yang tinggi, membatasi penanaman modal asing, mempromosikan eksport melalui kredit murah dan subsidi penuh, menjamin berbagai lisensi untuk mendukung perusahaan, mengorganisir kartel-kartel untuk memobilisasi biaya penelitian dan pengembangan dan mengalokasikan pembagian pasar.


Full Text:

PDF

References


Capra, Fritjof, 2014.Titik Balik Peradaban, Pustaka Promethea, Yogyakarta

Fukuyama, Francis,2010. Trust, Penerbit Qalam, Yogyakarta

De Soto, Hernando, 1992. Masih Ada Jalan Lain : Revolusi tersembunyi di Negara Dunia Ketiga, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta

Nasution, A. P. (2014). Kaum Saudagar Dalam Lingkaran Kekuasaan Negara. BENING, 1(2).




DOI: https://doi.org/10.33373/dms.v4i3.47

Refbacks

  • There are currently no refbacks.