INDEKS KELIMPAHAN DAN KARAKTERISTIK DAERAH PENANGKAPAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI PERAIRAN MADURA

Achmad Fachruddin Syah, Nurul Lailatul Fitriyah, Ainul Yakin, Andika Yoga Ramadana, Febri Cahyani Putri, Pinka Natasya Laksmi

Abstract


Perairan Madura merupakan salah satu daerah penangkapan rajungan (Portunus pelagicus) yang ada di Jawa Timur. Parameter oseanografi dipercaya dapat mempengaruhi distribusi rajungan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami hasil tangkapan rajungan dan faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi rajungan yang ada di Perairan Madura. Data lokasi dan hasil tangkapan rajungan diperoleh dengan cara ikut secara langsung nelayan yang melakukan penangkapan rajungan di perairan Madura. Parameter oseanografi (suhu permukaan laut, salinitas, dan kedalaman) diperoleh dari oceancolor website (https://oceancolor.gsfc.nasa.gov/), Copernicus Marine Environment Monitoring Service (CMEMS) website (http://marine.copernicus.eu/), dan General Bathymetric Chart of the Oceans (Gebco) melalui website (https://www.gebco.net/data_and_products/gridded_bathymetry_data/). Data diproses dengan menggunakan SeaDas package ver. 7. 4 and ArcGIS 10.2. Pengaruh parameter oseanografi terhadap distribusi rajungan digunakan habitat modelling, maximum entropy model. Hasil menunjukkan bahwa indeks kelimpahan di Bangkalan (6.28 kg/trip) paling tinggi dibanding Pamekasan (2.21 kg/trip) dan Sumenep (3.09 kg/trip). Secara umum jumlah rajungan betina (52%) yang tertangkap lebih banyak dibandingkan rajungan jantan (48%). Berdasarkan beratnya, sebanyak 77% rajungan yang tertangkap merupakan rajungan yang layak tangkap (lebih besar dari ukuran legal minimum), sedangkan berdasarkan lebar karapas, 72% rajungan yang tertangkap layak tangkap. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa bathimetry mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap distribusi rajungan dikuti oleh suhu permukaan laut dan salinitas. Aktivitas penangkapan rajungan banyak dilakukan pada kedalaman 5 – 10 m. Selain itu,  hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa rajungan menyukai selang suhu permukaan laut antara 30 – 32°C dan salinitas antara 27 – 32 ppt. 

Madura waters is one of the fishing areas for blue swimming crab (Portunus pelagicus) in East Java. Oceanographic parameters are believed to affect the distribution of crabs. This study aims to understand the catch of crabs and the factors that influence the distribution of crabs in the Madura Strait. Location data and crab catches were obtained by direct participation of fishermen who caught crabs in the Madura waters. Oceanographic parameters (sea surface temperature, salinity, and depth) were obtained from the oceancolor website (https://oceancolor.gsfc.nasa.gov/), the Copernicus Marine Environment Monitoring Service (CMEMS) website (http://marine.copernicus.eu/), and General Bathymetric Chart of the Oceans (Gebco) through the website (https://www.gebco.net/data_and_products/gridded_bathymetry_data/). The data was processed using the SeaDas package ver. 7. 4 and ArcGIS 10.2. The effect of oceanography on the distribution of crabs, the maximum entropy model, was used. The results showed that the abundance index in Bangkalan (6.28 kg/trip) was the highest compared to Pamekasan (2.21 kg/trip) and Sumenep (3.09 kg/trip). In general, the number of female crabs (52%) was caught more than the male crabs (48%). Based on the weight, 77% of the crabs caught were suitable for catching (greater than minimum legal size), while based on the width of the carapace, 72% of the crabs caught were suitable for catching. The modeling results showed that bathimetry has the greatest influence on the distribution of crabs followed by sea surface temperature and salinity. Many crab catching activities are carried out at a depth of 5-10 m. In addition, the results of this study also showed that the crabs prefer the sea surface temperature between 30 - 32°C and salinity between 27 - 32 ppt.


Keywords


daerah penangkapan; parameter oseanografi; perairan Madura; rajungan

Full Text:

PDF

References


Amelia, A. P., Irwani, I., & Djunaedi, A. (2020). Studi Kerentanan Rajungan (Portunus pelagicus) di Desa Paciran Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Sebagai Upaya Konservasi Berkelanjutan. Journal of Marine Research, 9(4), 509-516.

Astuti, O., Alimina, N., Sara, L., Emiyarti, E., & Rahmadani, A. (2020). Spatial and temporal size structure abundance of the blue swimming crab (Portunus pelagicus) in Tiworo Strait, Southeast Sulawesi, Indonesia. Egyptian Journal of Aquatic Biology and Fisheries, 24(5), 375-392.

Baihaqi, B., Suharyanto, S., & Nurdin, E. (2021). Selektifitas Alat Penangkapan Rajungan Dan Penyebaran Daerah Penangkapannya Di Perairan Kabupaten Bekasi. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 27(1), 23-32.

Chande, A. I., & Mgaya, Y. D. (2003). The Fishery of Portunus Pelagicus and Species Diversity of Portunid Crabs Along the Coast of Dares Salaam, Tanzania. Western Indian Ocean Journal of Marine Science, 2(1), 75-84.

Effendy, S., Sudirman, S., Bahri, E., Nurcahyono, H., & Batubara, M. S. (2006). Petunjuk Teknik Pembenihan Rajungan (Portunus pelagicus). Balai Budidaya Air Payau Kabupaten Takar. Jakarta : Departemen kelautan dan Perikanan

Elith, J., Phillips, S. J, Hastie, T., Dudík, M., Chee, Y. E., & Yates, C. J. (2011). A Statistical Explanation of MaxEnt for Ecologists. Drivers Distrib. 17: 43–57.

Elith, J., Graham, C. H., Anderson, R. P., Dudik, M., Ferrier, S., Guisan, A., Hijmans, R.J, Huettmann, F., Leathwick, J. R., Lehmann, A. et al. (2006). Novel Methods Improve Prediction of Species’ Distributions from Occurrence Data. Ecography. 29:129–151.

Erlinda, S., Sara, L., & Irawati, N. (2015). Makanan rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Lakara Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 1(1), 29-38.

Ernawati, T., Boer, M., & Yonvitner. (2014). Biologi Populasi Rajungan (Portunus Pelagicus) di Perairan Sekitar Wilayah Pati, Jawa Tengah. Bawal, 6 (1), 31 - 40.

Hutabarat, S., & Evans, S. M. (2008). Pengantar Oseanografi. UI Press, Jakarta.

Ikhwanuddin, M., Azra, M. N., Talpur, M. A., Abol-Munafi, A. B., & Shabdin, M. L. (2012). Optimal Water Temperature and Salinity for Production of Blue Swimming Crab, Portunus pelagicus 1st day juvenile crab. Aquaculture, Aquarium, Conservation & Legislation, 5(1), 4-8.

Ihsan, I., Asbar, A., & Asmidar, A. (2019). Kajian Kesesuaian Lingkungan Perairan untuk Budidaya Rajungan dalam Karamba Jaring Ditenggelamkan di Perairan Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan. Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan, (6).

Kangas, M. I. (2000). Synopsis of the Biology and Exploitation of the Blue Swimming Crabs, Portunus Pelagicus Linnaeus, in Western Australia. Fisheries Research Report Fisheries Western Australia. 121:1-22.

Kembaren, D. D. & Surahman, A. (2018). Struktur Ukuran dan Biologi Populasi Rajungan (Portunus Pelagicus Linnaeus, 1758) di Perairan Kepulauan Aru. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 24(1), 51 - 60.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2022). Statistik Ekspor Hasil Perikanan Tahun 2017 – 2021. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Dan Perikanan. Jakarta.

Moosa, M. K., & Juwana, S. (1996). Kepiting Suku Portunidae dari Perairan Indonesia (decapoda, brachyura). Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.[Indonesian].

Mustafa, A., & Abdullah. (2012). Strategi Pengaturan Penangkapan Berbasis Populasi Dengan Alat Tangkap Bubu Rangkai Pada Perikanan Rajungan: Studi kasus di Perairan Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan, Aquasains. 1: 45-52.

Nurdin, M. S., & Haser, T. F. (2018). Faktor Kondisi Rajungan (Portunus pelagicus) Yang Tertangkap Pada Ekosistem Mangrove, Lamun, Dan Terumbu Karang Di Pulau Salemo Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika, 2(1), 9-13.

Nurhakim, M. A. (2001). Analisis Hasil Tangkapan Jaring Kejer Pada Kedalaman yang Berbeda di Desa Gebang Mekar Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nybakken, J.W. (1986). Biologi Laut, Suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia. Jakarta.

Pearson, R. G., Raxworthy, C. J., Nakamura, M., & Peterson, A. T. (2007). Predicting Species Distributions From Small Numbers of Occurrence Records: A Test Case Using Cryptic Geckos In Madagascar. J. Biogeogr. 34: 102–117.

Pratiwi, M. A., Wardiatno, Y., & Adrianto, L. (2014). Analisis Ecological Footprint Sistem Perikanan di Kawasan Taman Wisata Perairan Gili Matra, Lombok Utara. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. XIX (2):111-117.

Phillips, S. J, Anderson, R. P., & Schapire, R. E. (2006). Maximum Entropy Modeling of Species Geographic Distributions. Ecol. Model. 190:231–259.

Prasetyo, G. D, Aristi, D. P. F., & Taufik, Y. (2014). Analisis Daerah Penangkapan Rajungan (Portunus Pelagicus) Berdasarkan Perbedaan Kedalaman Perairan dengan Jaring Arad (Mini Trawl) di Perairan Demak. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology. III(3): 257–266.

Ravi, R., Manisseri, M. K., & Kuriakose, S. (2008). Relationship Between Morphometric Characteristics and Fecundity of Portunus pelagicus (Linnaeus, 1758). Journal of the Marine Biological Association of India, 50(2), 217-220.

Susanto, B. (2007). Pertumbuhan, Sintasan dan Keragaan Zoea Sampai Megalopa Rajungan (Portunus pelagicus) Melalui Penurunan Salinitas. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada, 9(1), 154-160.

Tirtadanu & Suman, A. (2017). Aspek Biologi, Dinamika Populasi dan Tingkat Pemanfaatan Rajungan (Portunus Pelagicus Linnaeus, 1758) di Perairan Kotabaru, Kalimantan Selatan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 23(3), 205 - 214.

Varadharajan, D., Soundarapandian, P., & Pushparajan, N. (2013). Effect of Physico-Chemical Parameters On Crabs Biodiversity. J Marine Sci Res Dev, 3(116), 2.

Wulandari, W. R., Herry, B., & Asriyanto. (2014). Analisis Perbedaan Kedalaman dan Substrat Dasar Terhadap Hasil Tangkapan Rajungan (Swimming Crab) dengan Arad Rajungan di Perairan Wedung, Demak. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology. III(4): 85–93.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bawal.14.3.2022.135-148


Creative Commons License
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1907-8226
e-ISSN 2502-6410

Find in a library with WorldCatCrossref logo
SHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj