Preferensi Adaptasi Masyarakat Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang terhadap Kerentanan Bencana Kekeringan

Antonius Aru Hadi Eka Sayoga, Artiningsih Artiningsih

Abstract


ENGLISH

For several years, Bancak District has been facing drough during the dry season. It is caused by complex factors, involve both internal and external factors. Internal factors comprise soil type, rainfall and topographic conditions, and human resources, while external factors involve climate change and global warming. This study aimed to elaborate community adaptation’s preferencces of drought vulnerability management and whether the adaptation has been in accordance with the physical and socio-economic characteristics of the community in the study location. This research used deductive approach with quantitative method. The data were collected through questionnaires that were presented in semiclosed questions. Therefore, the respondents have more space to express their responses. The number of respondents was 99 people, came from four villages, namely Wonokerto, Boto, Lembu, and Jlumpang village. The data analyisis was started by numerical data collection. Then, those data were processed qualitatively by interpreting them according to obtained scores. From the results, it can be concluded that most respondents carried out individual adaptation. Their occupations on agriculture fields have positive correlation on community adaptation preference of drought.

 

INDONESIA

Selama beberapa tahun, Kabupaten Bancak selalu menghadapi kekeringan selama musim kemarau. Kekeringan di Kabupaten Bancak disebabkan oleh faktor yang kompleks, baik internal maupun eksternal. Faktor internal terkait dengan jenis tanah, curah hujan dan kondisi topografi, serta sumber daya manusia. Sementara itu, faktor eksternal melibatkan perubahan iklim dan pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi adaptasi masyarakat dalam kerentanan kekeringan dan untuk mengetahui kesesuaian adaptasi tersebut dengan karakteristik fisik sosial ekonomi masyarakat di lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dengan metode kuantitatif. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner dalam bentuk pertanyaan semi tertutup, sehingga responden dapat secara bebas memberikan respon. Responden penelitian berjumlah 99 orang dan berasal dari Desa Wonokerto, Desa Boto, Desa Lembu, dan Desa Jlumpang. Analisis data dimulai dengan pengumpulan data numerik, kemudian interpretasi data secara kualitatif berdasarkan skor yang didapat. Hasil penelitian menunjukkan, jenis adaptasi yang dipilih oleh responden adalah adaptasi individual. Selain itu faktor dominasi penduduk yang bekerja di sektor pertanian berbanding lurus dengan preferensi kebutuhan adaptasi penduduk dalam menghadapi kekeringan.


Keywords


preferensi masyarakat, kerentanan kekeringan, adaptasi non-struktural, adaptasi struktural

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.33658/jl.v19i1.303

Refbacks

  • There are currently no refbacks.