PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN MELALUI METODE COMMUNITY BASED PARTICIPATORY

(Studi kasus Perempuan Nelayan Desa Pangandaran, Jawa Barat)

  • Sri Hartati Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
  • Kartib Bayu Sekolah Arsitektur Perencanaan Pewilayahan dan Perkotaan, Institut Teknologi Bandung
  • Eri Mustari Sekolah Ilmu Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung
  • Edwin Karim Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gema Widya Bangsa
Keywords: Empowerment, community, Participatory Action Research, diversification

Abstract

Community empowerment carried out by the government so far is an integral part of the effort to face national and global challenges. One of the focuses of community empowerment is aimed at fisherwomen. Empowerment of fisherwomen aims to change behavior, namely knowledge, attitudes and skills so that they are able to do so. a change in the use of coastal areas so as to improve community welfare. This service activity aims to find out the needs of fisherwomen in their spare time so that the programs or activities provided are in accordance with their needs. The method used in this service is Participatory Action Research (PAR) by involving fisherwomen in finding the problems faced and how to find solutions together. The results of the discussion found that there were problems faced by fisherwomen related to business opportunities and products that could be sold. The solution from the results of discussions, in-depth interviews and observations concluded that the business opportunity that can be done is to create new products (diversification) of processed fish that have the potential to be sold in their own environment as well as the community and visitors to Pangandaran beach. Product diversification activities are carried out through training using an adult learning approach (andragogy). Based on the statement of the training participants, it showed that 96 percent stated that participating in the training was very beneficial for the trainees, 95 stated that they were very happy to participate in the training, 96 percent stated that the material presented was in accordance with the needs of the participants and the method used was in accordance with the material presented by 90 percent and for the active participation of the training participants was 96.30 percent.

 

Abstrak

Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan selama ini merupakan salah satu kesatuan dalam upaya menghadapi tantangan nasional maupun secara menyeluruh.Salah satu fokus pemberdayaan masyarakat ditujukan kepada perempuan nelayan.Pemberdayaan perempuan nelayan bertujuan untuk  melakukan perubahan perilaku yaitu pengetahuan, sikap serta keterampilan agar masyrakat memiliki kemampuan untuk  melakukan  perubahan dalam pemanfaatan wilayah pantai sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan  perempuan nelayan dalam mengisi waktu luang sehingga program atau kegiatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan mereka. Metode yang digunakan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat  ini adalah Community –Based Participatory Action  dengan melibatkan perempuan nelayan dalam menemukan masalah yang dihadapi serta bagaimana menemukan solusinya secara bersama-sama . Hasil diskusi menemukan bahwa ada permasalahan yang dihadapi oleh perempuan nelayan berkaitan dengan masalah peluang usaha dan produk yang akan dapat dijual . Solusi  dari hasil diskusi, interview secara mendalam serta observasi memperoleh kesimpulan bahwa peluang usaha yang dapat dilakukan adalah dengan membuat produk baru (diversifikasi) hasil olahan ikan yang memiliki potensi untuk dijual di lingkungan sendiri serta masyarakat dan pengunjung pantai Pangandaran. Kegiatan diversifikasi produk dilakukan melalui pelatihan dengan menggunakan pendekatan belajar orang dewasa (andragogy). Berdasarkan pernyataan peserta pelatihan menujukkan bahwa 96 persen menyatakan bahwa mengikuti pelatihan sangat bermanfaat bagi peserta pelatihan, 95 menyatakan sangat senang mengikuti pelatihan, 96 persen menyatakan materi pelatihan yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan peserta dan metode yang digunakan sudah sesuai dengan materi yang disampaikan sebesar 90 persen dan untuk keaktipan partisipasi peserta pelatihan sebesar 96,30 persen.

Published
2021-07-13