Identifikasi Faktor-Faktor Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah

Identification of the Factors of Anemia in Pregnant Women in Amahai District, Central Maluku Regency

Authors

  • Rifatolistia Tampubolon Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana
  • Jeanita Fernanda Lasamahu Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana
  • Bagus Panuntun Klinik Permata Hati, Salatiga

DOI:

https://doi.org/10.25026/jsk.v3i4.432

Keywords:

Anemia, Ibu Hamil, Trimester II, Trimester III

Abstract

Latar Belakang penelitian adalah anemia yang dapat terjadi pada ibu hamil dengan kondisi kekurangan darah merah pada trimester I - II dengan kadar hemoglobin (Hb) <11 gr / dl dan trimester III <10,5 gr / dl. Penyebab anemia kehamilan misalnya kekurangan zat besi, pendarahan kehamilan, jarak kehamilan terlalu dekat, paritas, umur ibu, dan pendidikan. Tujuan penelitian adalah mengetahui dan melihat kejadian faktor-faktor yang memengaruhi anemia pada ibu hamil. Metode penelitian adalah desain penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan survei analitik, dilakukan di wilayah Kecamatan Amahai – Kabupaten Maluku Tengah. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini Cross Sectional Survey, kriterianya ibu hamil trimester II - III menderita Anemia di wilayah Kecamatan Amahai. Hasil penelitian oleh berbagai faktor, usia ibu hamil berkisar 20 - 35 tahun (81%), berpendidikan SMA (71%), pekerjaan Ibu Rumah Tangga (84%). Pengetahuan ibu hamil cukup (81%). Kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe tidak patuh (74%). Sosial budaya dengan kategori mitos atau pantangan makan (68%), pengobatan dan pencegahan anemia (90%). Riwayat kehamilan kehamilan kehamilan trimester II (77%), trimester III (23%), kadar Hb kurang (100%), status paritas Primigravida (48%), penyulit kehamilan (13%). Layanan kesehatan Antenatal Care, yaitu tidak rutin melakukan kunjungan (32%), petugas periksaan kehamilan oleh Bidan (84%), tempat kehamilan kehamilan diluar fasilitas kesehatan (68%), tidak mendapatkan pengetahuan, informasi dan pengetahuan (10%). Rerata semua kebutuhan gizi ibu hamil berkategori kurang dari 80% angka kecukupan gizi, begitupula juga rerata persentasenya. Kesimpulan dalam penelitian ini berbagai faktor terkait, perlu memberikan informasi yang mudah dilaksanakan ibu hamil dengan memanfaatkan kader kesehatan setempat.

References

[1] A. Proverawati, 2013. Anemia dan Anemia Kehamilan, in Medical Book, Nuha Medika, Yogyakarta.
[2] C. Manuaba, 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB, in EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.
[3] L. Brown, 2010. Nutrition Requirement during pregnancy, Jones and Bartlet publisher.
[4] H. M. Audrey and A. Candra, 2016. Hubungan Antara Status Anemia Ibu Hamil Trimester II dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Halmahera, Semarang, JKD (Jurnal Kedokteran Diponegoro), 5, (4).
[5] Dinas Kesehatan Maluku Tengah, 2018. Anemia Gizi Besi pada Ibu Hamil, Maluku Tengah.
[6] A. S. Pratiwi, 2017. Hubungan Ibu Hamil Anemia dengan Stunting pada Bayi Baru Lahir di RSUD Wonosari Gunung Kidul Tahun 2016, Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta.
[7] WHO, 2008. World Health Organization (WHO).
[8] Riskesdas RI, 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI, Jakarta.
[9] Riskesdas RI, 2015. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI, Jakarta.
[10] ASEAN Millenium Development Goals (MDGs), 2017. Data Evaluasi ASEAN Millenium Development Goals, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia.
[11] Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, 2012. Tingkat Kematian Ibu dan Anak di Maluku. Maluku.
[12] Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, PT Alfabet. Bandung.
[13] L. Purbadewi, Y. Noor, and S. Ulvie, 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil, Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang, 2, (1), 31–39.
[14] A. Amini, C. E. Pamungkas, and A. P. Harahap, 2018. Umur Ibu dan Pasitas Sebagai Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesesmas Ampenan, Midwifery Journal, Kebidanan, 3, (2), 108–113.
[15] W. Astriana, 2017. Kejadian Anemia pada Ibu Hamil ditinjau dari Paritas dan Usia, Jurnal Aisyah, Jurma Ilmu Kesehatan, 2, (2), 123.
[16] Amirudin and Wahyudin, 2014. Studi Kasus Kontrol Faktor Biomedis Terhadap Kejadian Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Bantimurung Maros, Jurnal Medika Nusantara, UNHAS, 25, (2).
[17] N. Niven, 2012. Psikologi Kesehatan Pengantar Untuk Perawat dan Profesional Kesehatan Lain, in EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.
[18] S. Corneles and F. Losu, 2015. Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi, Jurnal Ilmu Bidan, 3, (2), 91-532.
[19] S. C. Rukmana and M. I. Kartasurya, 2014. Hubungan Asupan Gizi dan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Badan Lahir Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Suruh Kabupaten Semarang, JNC (Journal of Nutrition College), 3, (1), 192–199.
[20] N. K. A. Ridayanti, F. Lanni, and M. Wahyuningsih, 2012. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Hamil dengan Kejadian Anemia pada Kehamilannya di Puskesmas Banguntapan I Bantul, Yogyakarta, Naskah Pusblikasi, Yogyakarta, 1–12.
[21] R. R. Erwin, R. Machmud, and B. I. Utama, 2017. Artikel Penelitian Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dengan Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Besi di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Tahun 2013, Padang, Jurnal Kesehatan Andalas, 6, (3), 596–601.
[22] D. Ramawati, Mursiyam, and S. Waluyo, 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Besi di Desa Sokaraja Tengah, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal Nursing), 3, (3), 114–124.
[23] S. Martini and T. Haryanti, 2016.Pengaruh Tabu Makanan Terhadap Angka Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester II. Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Akademi Kebidanan An-Nur, 1, 1–8.
[24] M. N. Soraya, 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia pada Ibu Hamil dengan Kepatuhan dalam Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) di Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara Tahun 2013, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
[25] R. Ariyani, 2016. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban Kabupaten Sukoharjo, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 1–16.
[26] W. Umami, 2018. Hubungan Internalisasi Budaya dengan Kejadian Anemia Defisiensi Zat Besi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Aceh Besar, ETD, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
[27] M. Istiarti, 2012. Menanti Buah Hati. Media Pressindo. Yogyakarta.
[28] A. Proverawati, 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan, in Medical Book, Nuha Medika Yogyakarta.
[29] Y. Farsi, D. Brooks, M. Werler, H. Cabral, M. Al-Syafei, and H. C. Wallenburg, 2011. Effect of High Parity on Occurence of Anemia in Pregnancy?: a Cohort Study, BMC Pregnancy Childbirth, 11, (7), 7.
[30] D. Astuti, 2016. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Undaan Lor Kabupaten Kudus, 3rd University Research Colloquium, ISSN 2407-9181, 123–131.
[31] W. F. Tristiyanti, 2006. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Anemia Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Bogor, Scentific Repository, IPB University Bogor Indonesia.
[32] R. D. Nurhidayati, 2013. Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo, Naskah Publikasi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
[33] Asrina, Suhartatik, and E. W. Ferial, 2014. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, Jurnal Ilmu Kesehatan Diagnosis, 4, (1), 69–77.
[34] Kemekes RI, 2010. Kementrian Kesehatan RI tentang Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu, Jakarta.
[35] U. Hardianti, M. Y. Amir, and Balqis, 2013. Faktor Yang Berhubungan dengan Mutu Pelayanan Antenatal di Puskesmas Pattingalloang Kota Makassar, Jurnal. Adminsitrasi dan Kebijakan Kesehatan Indonesia, 2, (2), 7.
[36] A. A. Nissa, Surjani, and E. Mardiyaningsih, 2013. Gambaran Kepuasan Ibu Hamil Terhadap Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang, Jurnal Keperawatan Maternitas Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 1, (1), 21–27.
[37] Depkes RI, 2009. Keputusan Departemen kesehatan RI tentang Kunjungan Rutin Antenatal Care (ANC), Jakarta.
[38] A. Purwandari, F. Lumy, and F. Polak, 2016. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia, JIDAN (Jurnal Ilmu Bidan), 4, (1).
[39] T. Widiastuti, M. I. Kartasurya, and A. Mawarni, 2014. Manajemen Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi pada Pelayanan Antenatal di Tingkat Puskesmas Kabupaten Jepara, Diponegoro University Faculty of Public Health, 53, (9), 1689–1699.
[40] P. P. Sari, P. Wiwin Mintarsih, and S. Patimah, 2017. Pengetahuan Risiko Kehamilan dengan Frekuensi Kunjungan ANC pada Ibu Hamil di Puskesmas Banjaran Kabupaten Majalengka, Jurnal Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang, 2, (1), 76–81.
[41] R. Erlina, T. A. Larasati, and B. Kurniawan, 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Rawat Inap Panjang Bandar Lampung. Journal Majority, Medical Journal Lampung University, 2, (4), 29–34.
[42] S. Widya, S. Utami, and F. Putri, 2018. Hubungan Peran Suami dan Petugas Kesehatan dengan Keteraturan Antenatal Care (Anc) pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Arjasa Jember, The Indonesian Journal Health Science, 10, (2), 70.
[43] A. I. Rachmawati, R. D. Puspitasari, and E. Cania, 2017. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Antenatal Care ( ANC) Ibu Hamil, Journal Majority, 7, (1), 72–76.
[44] R. S. Hardiani and A. Purwanti, 2012. Motivasi dan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care (ANC) pada Ibu Hamil Trimester (Motivation and Obedience of Antenatal Care (ANC) Visit of 3RD Trimester Pregnant Mother), Jurnal Keperawatan, Universotas Jember, 3, (2), 183–188.
[45] Kemenkes RI, 2012. Program Kesehatan Ibu Hamil Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
[46] V. Sakinah and A. I. Fibriana, 2015. Upaya Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil Melalui Pemberdayaan Kader ANC, Unnes Journal Public Health, 4, (1), 54–60.
[47] Pemenkes RI, 2019. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia, Jakarta.
[48] Y. T. Wijayanti, 2018. Anemia dan Kekurangan Energi Kronis Selama Kehamilan Meningkatkan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (Studi Kasus Kontrol), Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 11, (2), 92.
[49] Z. Lubis, 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi yang Dilahirkan, Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
[50] A. I. Mantika and M. Tatik, 2014. Hubungan Asupan Energi, Protein, Zat Besi dan Aktivitas Fisik dengan Kadar Hemoglobin Tenaga Kerja Wanita di Pabrik Pengolahan Rambut PT. Won Jin Indonesia, JNC (Journal of Nutrition College), 3, (4), 848–854.
[51] T. Stopler, 2008. Medical Nutrition Therapy for Anemia, Krause’s Food, Nutrition, and Diet Therapy, 12th Ed, USA Saunders, 31, 810.
[52] D. Nursari, 2010. Gambaran Kejadian Anemia pada Remaja Putri SMP Negeri 18 Kota Bogor Tahun 2009, Biological. Conservations, Bogor, 1–91.
[53] J. Shao et al., 2012. Maternal Serum Ferritin Concentration Is Positively Associated with Newborn Iron Stores in Women with Low Ferritin Status in Late Pregnancy, Journal Nutriton, 142, (11), 2004–9.
[54] L. A. Furkon, 2016. Ilmu Kesehatan dan Gizi?; Mengenal Zat Gizi, Journal of Chemical Information and Model, 53, (9), 1689–1699.
[55] S. Pontoh, N. Mayulu, and J. N. Engka, 2015. Hubungan Kadar Ferritin dan Asupan Protein pada Ibu Hamil Trimester II-III di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Journal e-Biomedik, 3, (3), 770–775.
[56] A. Nurhidayati and E. Hapsari, 2014. Hubungan Asuan Nutrisi dengan Kadar HB pada Ibu Hamil di BPS Suratini Suwarno Surakarta, Jurnal KesMaDaSka, Stikes Kusuma Husada Surakarta, 5, (1), 7.
[57] S. Fatimah, V. Hadju, B. Bahar, and Z. Abdullah, 2011. Pola Konsumsi dan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jurnal Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakatm Universitas Hasanuddin, Makassar, 15, (1), 31–36.
[58] W. Kristiyanasari, 2010. Gizi Ibu Hamil. Nuha Medika. Yogyakarta.
[59] P. A. Azra and B. C. Rosha, 2015. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Anemia Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Jurnal Kesehatan Reproduksi, 6, (5), 89–96.
[60] P. A. Wardhani, 2015. Hakikat Zat Gizi Makro dan Mikro, Gudang Poltekkes Yogyakarta, 6, 9–47.
[61] R. Wahyuna, Y. Wahyuni, and P. D. Swamilaksita, 2017. Hubungan Asupan Protein, Fe, Vitamin C dan Serat Terhadap Kadar Hb pada Ibu Hamil Penerima BPJS di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk Tahun 2017, UEU, Universitas Esa Unggul, 2, (2), 67–73.
[62] A. Ernawati, 2017. Masalah Gizi Pada Ibu Hamil, Nutritional Issues Among Pregnant Mothers, Jurnal Litbang, XIII, (1), 60–69.
[63] K. West, J. Gernand, and A. Sommer, 2006. Vitamin A in nutritional anemia. dalam: Kraemer K, Zimmermann MB, in Nutritional Anemia, Berlin, pp 133–48.
[64] Arisman, 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan, in EGC, Jakarta.
[65] K. Brown, S. Wuehler, and J. Peerson, 2001. Food and Nutrition Buletin, The Importance of Zinc in Human Nutrition and Estimation of Global Prevalence of Zinc Deficiency.
[66] R. Gibson, 2005. Principles of Nutritional Assessment, New York.
[67] D. D. Sagala, 2015. Paper Hemoglobin dan Eritropoesis.
[68] I. Lisfi, J. Serudji, and H. Kadri, 2017. Hubungan Asupan Fe dan Vitamin A dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Air Dingin Kota Padang, Jurnal Kesehatan Andalas, 6, (1), 191.
[69] A. Siagian, 2010. Epidemiologi Gizi. in Erlanggga, Jakarta.
[70] D. C. Caesaria, 2015. Hubungan Asupan Zat Besi dan Vitamin C dengan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil di Klinik Usodo Colomadu Karanganyar. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 151, 10–17, Sep.
[71] U. Grober, 2013. Mikronutrien, in EGC, Jakarta.
[72] M. Ardiaria, 2017. Asupan Mikronutrien dan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Kota Semarang, JNH (Journal Nutrition Health, 5, (1), 12–17.
[73] E. M. Triyonate, 2015. Faktor Determinan Anemia Pada Wanita Dewasa Usia 23-35 Tahun, Journal Nutrition College, 4, (3), 259–263.
[74] R. . Chandyo, 2009. Zinc Deficiency Is Common among Healthy Women of Reproductive Age, Bhaktapur, Nepal, 139, 594–597.
[75] W. Hidayah and T. Anasari, 2012. Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Mengonsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia di Desa Pageraji Kecamatan Colongok Kabupaten Banyumas, Bidan Prada, Jurnal Ilmu Kebidanan, Kebidanan AKBID YLPP Purwokerto, 3, (2), 41–53.
[76] W. Latifah, 2019. Analisis Diskriminan untuk Klasifikasi Zat Gizi Makro dan Zat Gizi Mikro pada Makanan, Universitas iIlam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau.

Downloads

Published

2021-08-31

How to Cite

Tampubolon, R., Lasamahu, J. F., & Panuntun, B. (2021). Identifikasi Faktor-Faktor Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah: Identification of the Factors of Anemia in Pregnant Women in Amahai District, Central Maluku Regency . Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3(4), 489–505. https://doi.org/10.25026/jsk.v3i4.432

Most read articles by the same author(s)