Efektivitas ekstrak kulit kayu rambutan (Nephelium lappaceum L.) terhadap Candida albicans

The effectiveness of rambutan (Nephelium lappaceum L.) bark extract on the growth of Candida albicans

Minasari Nasution, Sri Amelia, Masdelina Nasution

Abstract


Pendahuluan: Ekstrak kulit kayu rambutan memiliki senyawa aktif yang digunakan sebagai  antijamur terutama pada Candida albicans. Candida albicans pada rongga mulut dapat menyebabkan kandidiasis lidah. Salah satu faktor predisposisi yang memicu kandidiasis adalah terganggunya ekologi mulut atau perubahan mikrobiologi mulut karena pemakaian antibiotika dalam waktu yang lama oleh karena itu diperlukan antibiotik berbahan herbal yang dapat digunakan secara topikal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas daya hambat ekstrak kulit kayu rambutan terhadap pertumbuhan Candida albicans pada konsentrasi 80%, 40%, 20%,10%, konsentrasi minimum daya hambat (KHM) dan daya bunuh (KBM) ekstrak kulit kayu rambutan terhadap Candida albicans. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian post test only control group design. Sampel yang digunakan adalah Candida albicans yang diisolasi dari penderita kandidiasis lidah dan dibiakkan di Laboratorium Mikrobiologi RS USU. Pengujian efektivitas ekstrak kulit kayu rambutan terhadap pertumbuhan Candida albicans dengan metode dilusi dan difusi, ekstrak kulit kayu rambutan dibuat dengan teknik maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dengan berbagai konsentrasi (80%, 40%, 20% dan 10%). Hasil: uji Kruskal- Wallis menunjukkan perbedaan zona hambat yang signifikan pada beberapa konsentrasi. KHM Ekstrak kulit kayu rambutan diperoleh 20%, dan KBM 40%. Simpulan: bahwa ekstrak kulit kayu rambutan memiliki efektivitas antijamur terhadap Candida albicans.

Kata kunci: kulit kayu rambutan, KHM, KBM, Zona hambat, Candida albicans.

Keywords


Kulit kayu rambutan, KHM, KBM, Zona hambat, Candida albicans.

Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Siddik MB, Budiarti LY, Edyson E. Perbandingan efektivitas antifungi antara ekstrak metanol kulit batang katsuri dengan ketokonazol 2% terhadap Candida albicans in vitro. Berkala kedokteran. 2016;12(2):271-8. DOI: 10.20527/jbk.v12i2.1877

Marsh PD, Martin MV. Oral Microbiology. 6th ed. Oxford; Wright. 2016. p. 153-62.

Wongsohardjono SB, Subagyo G. Kandidiasis di mulut akibat khemoterapi di mulut akibat khemoterapi dan penatalaksanaannya. Maj Ked Gi. 2011;18(2):173-7. DOI: 10.10.22146/majkedgiind.15416

Nur’aeny N, Hidayat W, Dewi TS, Herawati E, Wahyuni IS. Profil oral candidiasis di bagian ilmu penyakit mulut RSHS Bandung periode 2010-2014. Maj Ked Gi Indo. 2017;3(1):23-8. DOI: 10.10.22146/majkedgiind.11320

Brooks GF, Carrol KC, Butel JS, Morse SA. Medical Microbiology. 25th ed, Mc Graw Hill, 2015. p. 642-5.

Kurdi A. Buku tanaman herbal Indonesia. Biaxardoc, 2016. Akses melalui www.aseranikurdi.wordpress.com

Aggraini AM. Uji efektivitas ekstrak daun rambutan (Nephelium lappaceum L) terhadap pertumbuhan Candida albicans. Skripsi. Semarang: Universitas Muhammadiyah, 2017

Pangalinan F, Kojong N, Yamlean P. Uji aktivitas antijamur ekstrak etanol kulit batang rambutan (Nephelium lappaceum L) terhadap jamur Candida albicans secara in vitro. Pharmacon 2012;1(1):7-12. DOI: 10.10.35799/pha.1.2012.439

Farizal J, Dewa EARS. Identifikasi Candida albicans pada saliva wanita penderita diabetes melitus. J Tek Lab. 2017;6(2):67-74. DOI: 10.29238/teknolabjournal.v6i2.44

Margaretha C, Prihardini, Resty D. Uji toksisitas akut ekstrak etanol kulit batang rambutan (Nephelii nlappacei Cortex) terhadap larva Artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (BST). Thesis. Perpustakaan Adipadma IIK Bhakti Wiyata Kediri. 2013. h.

Ulfa F, Salim MB. Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang oral hygiene (kebersihan mulut) dengan kejadian stomatitis pada bayi. J edu health 2015; 5(1):14-9.

Mutiawati KV. Pemeriksaan mikrobiologi Candida albicans. J Ked Syiah kuala. 2016;16(1):53-63.

Hakim L, Ramadhian MR. Kandidiasis oral. Majority. 2015;4(8):53-7.

Siregar ML. Kandidiasis orofaring pada HIV/ AIDS. Cakradonya Dent J. 2015;7(2):863-8.

Lestari PE. Peran faktor virulensi pada pathogenesis infeksi Candida albicans. Stomatognatic (J.K.G Unej) 2010;7(2):113-7.

Madihah A. Variasi genetic antar akses rambutan (Nephelium lappaceum L.) berdasarkan penanda morfologi daun dan inter simple sequence repeat. Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor, 2017. h. 3-4.

Noer S, Pratiwi RD, Gresinta E. Penetapan kadar senyawa fitokimia (tannin, saponin dan flavonoid) sebagai kuersetin pada ekstrak daun Inggu (Ruta angustifulia L). Eksakta: jurnal ilmu-ilmu MIPA 2018;18:19-29. DOI: 10.20885/eksakta.vol18.iss1.art3

Hidayati DN, Felasufah U, Nurfitriani AA, Mufrod. Aktivitas Antijamur krim ekstrak etanol daun jambu monyet (anacardium occidentale l.) dan kulit batang rambutan (nephelium lappaceum) terhadap candida albicans. J Ilmu Farm & Farm Klin. 2017;14(2).

Masfria. Antibacterial activity of ethyl acetate and ethanol of rhaphidophora pinnata (L.F) schoot leaf on MCF-7 cell line. Journal chemical technology 2015;6:905-14.

Karlina CY, Muslimin I, Trimulyono Guntur. Aktivitas antibakteri ekstrak herba krokot (Portulaca oleracea L,.) terhadap staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Lentera bio 2013;1(1): 87-93.

Ditjen POM. Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Cetakan pertama. Jakarta: Depkes Republik Ind. 2000; 7-12.



Digital Object Identifier

DOI : https://doi.org/10.24198/jkg.v33i2.32223


Dimension Citation Metrics Badge

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

INDEXING & PARTNERSHIP

     

      

     

 

Statistik Pengunjung

Creative Commons License
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution 4.0 International License