ARTICLE
TITLE

Efektivitas ekstrak kayu ulin (Euxideroxylon zwageri) sebagai pengawet alami kayu terhadap serangan rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren)

SUMMARY

Proses pengawetan kayu, umumnya menggunakan bahan kimia sebagai bahan pengawet. Bahan kimia yang seringkali digunakan sebagai pengawet kayu yaitu insektisida, heptachlor, chlordane dan HCS. Selain itu, pengawetan anti rayap dilakukan menggunakan asam borat, permethrin, kerosene (minyak tanah) imidakloprid. Penggunaan bahan kimia ini cukup berbahaya jika digunakan dalam konsentrasi tinggi. Pada industri pengolahan kayu, khususnya industri kayu ulin/kayu besi (Eusideroxylon zwageri) yang termasuk kelas awet I, menghasilkan limbah berupa serbuk gergaji yang jumlahnya cukup banyak dan belum termanfaatkan secara optimal yang dapat dimanfaatkan sebagai pengawet alami kayu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya awet kayu kelas awet rendah dengan memanfaatkan ekstrak limbah serbuk gergajian kayu ulin sebagai pengawet alami kayu kelas awet rendah. Tahapan dari penelitian ini adalah melakukan ekstraksi serbuk kayu ulin, pengujian ekstrak ulin menggunakan pelarut air, proses pengawetan kayu sengon dan kayu karet serta pengujian kayu yang telah diawetkan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah semakin tinggi konsentrasi serbuk ulin dalam pelarut, rendemen ekstrak dan hasil uji fitokimia, nilainya cenderung mengalami penurunan dikarenakan kondisi larutan yang sudah jenuh. Berdasarkan uji fitokimia, ekstrak kayu ulin mengandung senyawa tanin, alkaloid, flavonoid, saponin, dan total fenolik. Pada uji ketahanan terhadap serangan rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren), ekstrak kayu ulin mampu menaikkan klasifikasi ketahanan hingga 2 (dua) tingkat, yaitu dari kelas IV menjadi kelas II, meskipun masih ada serangan pada kayu karet dan kayu sengon. Nilai uji mortalitas rayap tanah yang diumpankan ke kayu karet dan kayu sengon adalah sebesar 100% baik konsentrasi 5% hingga 20%.

KEYWORDS

 Articles related

Arinto Nugroho,Imas Aisyah    

Asap cair merupakan hasil kondensasi proses pirolisis kayu pada suhu sekitar 400°C. Asap cair mengandung berbagai komponen kimia seperti fenol, aldehid, keton, asam organik, alkohol dan ester. Senyawa fenol, asam dan alkohol dapat berperan sebagai antiok... see more


Neo Endra Lelana,Barly Barly,Agus Ismanto    

Penelitian ini bertujuan untuk menguji toksisitas bahan pengawet boron-kromium terhadap rayap dan jamur pelapuk kayu. Bahan yang digunakan merupakan bahan kimia dengan kualitas teknis. Pengawetan contoh uji dilakukan menggunakan proses vakum tekan dengan... see more


Jamal Balfas,Efrida Basri,Adi Santoso    

Penggunaan wood filler adalah sangat penting dalam pekerjaan finishing kayu.  Namun wood filler komersil yang tersedia di pasar dewasa ini umumnya terbuat dari resin yang menggunakan pelarut kimia, seperti poliuretan dan nitroselulosa.  Produk ... see more


Endang Sri Lestari,Yusuf Sudo Hadi,Gustan Pari    

Keberadaan logam berat krom dari limbah industri elektroplating dapat membahayakan kesehatan manusia, di antaranya menyebabkan kanker dan gagal ginjal. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan upaya pengolahan limbah dengan cara adsorpsi menggunakan arang ... see more


Nur Adi Saputra,Gusmailina Gusmailina,Sri Komarayati,Gustan Pari    

Pemberdayaan masyarakat telah dilakukan di sekitar pesantren Kumala Lestari, Desa Sukaresmi Kabupaten Cianjur, Indonesia. Masyarakat dilibatkan dalam pembuatan arang kompos bioaktif (ARKOBA) dan aplikasinya di lahan pertanian. Studi dilakukan dengan memb... see more