SUMMARY
Pada masa remaja, individu lebih sering menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman sebaya daripada dengan orang tua, sehingga teman sebaya dapat mempengaruhi sikap, minat, penampilan dan perilaku remaja. Teman sebaya merupakan salah satu faktor munculnya kenakalan pada remaja karena interaksi dengan keluarga mulai berkurang secara perlahan dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara school well-being dengan intensi delinkuensi pada siswa kelas XI SMK Negeri 5 Semarang. School well-being adalah tingkat kepuasan siswa terhadap sekolahnya yang meliputi kondisi sekolah, hubungan sosial, pemenuhan diri, dan status kesehatan sehingga kebutuhan-kebutuhan dasar disekolah dapat terpenuhi. Intensi delinkuensi adalah niat atau keinginan individu untuk berperilaku menyimpang terhadap hukum, agama dan norma di masyarakat yang menyebabkan kerugian pada diri sendiri, orang lain, dan ketentraman umum, selain itu individu tersebut telah mengetahui sanksi yang akan didapatkan atas perilaku yang dilakukan. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMK Negeri 5 Semarang sebanyak 286 siswa. Subjek uji berjumlah 158 siswa dan subjek penelitian berjumlah 128 siswa. Sampel dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Intensi Delinkuensi (22 aitem, a = 0,83) dan Skala School Well-Being (33 aitem, a = 0,85). Hasil penelitian menunjukkan hubungan negatif antara school well-being dengan intensi delinkuensi pada siswa kelas XI SMK Negeri 5 Semarang dengan rxy = -0,482 dan p=0,000 (p<0,001). School well-being memberikan sumbangan efektif sebesar 23,3% pada intensi delinkuensi.