SUMMARY
ABSTRAKIsu Presiden Jokowi antiislam dan melakukan kriminalisasi ulama menjadi buah bibir yang seringkali diperbincangkan bahkan sebelum dilantik pada 20 Oktober 2014. Sekretariat Kabinet sebagai Humas Pemerintah menampilkan release tentang kegiatan Jokowi melalui setkab.go.id yang merupakan portal berita terlengkap terkait kegiatan kepresidenan. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana press release media menampilkan informasi terkait kegiatan keislaman Jokowi.Penelitian ini merupaka penelitian kualitatif yang berfokus pada pemilihan kata-kata dalam pemberitaan tentang kegiatan keislaman Jokowi yang dikonstruksi oleh Humas Sekretariat Kabinet. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi berupa artikel pemberitaan portal berita setkab.go.id tentang kegiatan keislaman Presiden Jokowi. Peneliti menemukan tiga topik besar yang dibahas dalam pemberitaan tersebut yaitu kegiatan silaturahmi dengan tokoh-tokoh islam dan pondok pesantren, tindakan pemerintah membuat hari santri nasional dan kebijakan haji, serta peringatan hari-hari besar islam.Penulis menggunakan analisis data framing dengan teknik model Robert N. Entman. Berdasarkan hasil analisis framing yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa setkab.go.id selalu berupaya menampilkan bingkai positif terhadap kinerja pemerintah dalam menghalau isu negatif tentang Jokowi yang antiislam.