ARTICLE
TITLE

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN BIOPARK PADA TAMAN MADUKORO SEBAGAI ATRIBUT KOTA HIJAU DI SEMARANG

SUMMARY

Taman Kota sebagai ruang terbuka di wilayah perkotaan sudah layaknya difungsikan sebagai ruang interaksi warga kota untuk berbagai kegiatan, fungsi dan kepentingan yang bermanfaat. Keberadaan ruang terbuka merupakan unsur penting yang dapat menjaga keberlanjutan ekologi suatu kota. Taman kota yang ada saat ini sudah mulai dimanfaatkan oleh warga kota secara maksimal, karena mengingat keberadaannya diimbangi dengan eksistensi pusat perdagangan seperti bangunan retail dan komersil yang pembangunannya marak di perkotaan. Pertumbuhan Kota cenderung menghabiskan ruang-ruang terbuka yang ada untuk pemenuhan aspek ekonomi sehingga lansekap dan tata guna lahan di perkotaan menjadi lebih dinamis. Berdasarkan data yang ada, kebutuhan luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik sebesar 20% dari luas kota. Tujuan penelitian ini adalah merencanakan Konsep BioPark pada Taman Kota Maduko di Semarang sebagai ruang terbuka hijau yang menggunakan delapan atribut kota hijau. Dengan ruang terbuka hijau yang berkualitas dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) ini memberikan banyak manfaat dan juga memberikan kontribusi yang positif dalam mendukung kebutuhan akan fasilitas kota dan perluasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Semarang. Metode penelitian yang dilakukan ini dengan studi pustaka primer dan sekunder. Taman Madukoro Semarang menggunakan 8 (delapan) atribut Kota Hijau yaitu green planning dan green design, green community, green open space, green building, green energy, green transportasion, green water, dan green waste. Dari hasil analisis data 8 atribut Kota Hijau tersebut akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan atau pengembangan taman kota yang lebih nyaman dan standar RTH Kota Semarang.

 Articles related

Achmad Winardi,Noor Endah Mochtar,Putu Tantri Kumala SariDOI: 10.12962/j23373539.v11i1.82062    

TPA Sekoto berada di Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, melayani pengangkutan sampah dari 13 Kecamatan. TPA Sekoto yang telah menerapkan sistem controlled landfill, pada kenyataannya masih memberikan dampak negatif pada lingkungan. Hal ini disebabkan ole... see more


M. Fajrul Hakim,Wiwik Anggraeni,Apol PribadiDOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1129    

Jumlah pengguna telepon seluler GSM telah mencapai 229.4 juta pada tahun 2011. Hal ini menyebabkan operator seluler GSM harus bisa memenuhi kebutuhan trafik pengguna. Pemenuhan kebutuhan jaringan dilakukan dengan membangun infrastruktur jaringan, salah s... see more


Wahbi Ubaidulloh,Wahju Herijanto,Anak Agung Gde KartikaDOI: 10.12962/j23373539.v10i1.59833    

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016, Kabupaten Bojonegoro menduduki peringkat ke 2 dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Jawa Timur. Dalam perancangan ini berpedoman pada Peraturan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Ant... see more


Safira Qurrata Ainnisa,Cahya BuanaDOI: 10.12962/j23373539.v10i1.59722    

Pertumbuhan ekonomi dan industri di Kabupaten Blitar meningkat sehingga dibutuhkan aksesibilitas jalan yang aman dan efisien. Maka dari itu pemerintah membangun Jalan Lintas Pantai Selatan yang diharapkan agar para wisatawan dari berbagai kota dapat deng... see more


Ervin Tri Sasongko,Achmad MauludiyantoDOI: 10.12962/j23373539.v4i1.5492    

Perkembangan teknologi dan industri telekomunikasi telah demikian pesatnya. Ketersediaan layanan diupayakan oleh sejumlah operator yang menawarkan berbagai sistem dan layanan yang bervariasi dengan pembangunan infrastruktur jaringan radio seluler, termas... see more