SUMMARY
Artikel ini membahas pengaruh lingkungan terhadap praktik akuntansi manajemen pada industri maju. Persaingan yang semakin ketat mendorong manajemen untuk melakukan berbagai inovasi untuk menyesuaikan strategi-strategi lama dengan strategi baru yang lebih relevan. Demikian pula asumsi-asumsi yang sudah tidak relevan lagi perlu direvisi. Konsep acceptable quality level (AQL) yang lebih toleran terhadap adanya produk rusak atau produk cacat, cenderung menghambat kemampuan perusahaan dalam memuaskan konsumen, sehingga perlu diperbaharui dengan konsep Total Quality Control (TQC), yang lebih menjamin kualitas produk dan kepuasan konsumen. Demikian pula dalam perhitungan biaya produk, dengan pendekatan tradisional yang mengasumsikan elemen yang paling dominan dalam biaya produksi adalah biaya bahan baku. Dengan berubahnya lingkungan industri manufaktur yang dominan menggunakan sistem komputer serta peralatan robotik, menimbulkan terjadinya pergeseran asumsi tersebut, yang menyebabkan pendekatan tradisional tidak relevan lagi digunakan di lingkungan industri maju dalam perhitungan harga pokok.Tujuan penulisan ini membahas pula penerapan filosofi just in time di lingkungan industri maju serta pengaruhnya terhadap penerapan perhitungan harga pokok dengan pendekatan activity based costing (ABC).