ARTICLE
TITLE

KLASIFIKASI MULTILABEL MOTIF CITRA BATIK MENGGUNAKAN BOOSTED RANDOM FERNS

SUMMARY

Penelitian yang telah dilakukan terkait klasifikasi motif batik kebanyakan hanya mengenali satu motif batik dalam satu citra. Saat ini banyak terdapat citra batik yang memiliki lebih dari satu motif di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk  mengenali banyak motif batik dalam satu citra menggunakan metode ekstraksi fitur bentuk Histogram of Oriented Gradient (HOG) dikombinasikan dengan metode klasifikasi Boosted Random Ferns (BRF). Pada penelitian sebelumnya, kombinasi metode tersebut mampu mengidentifkasi beberapa pejalan kaki dalam satu citra. Kemampuan kombinasi metode tersebut dalam mengidentifikasi multiobject dalam satu label (pejalan kaki) dikembangkan untuk mengidentifikasi multiobject dalam multilabel (motif-motif batik). Untuk kasus pengenalan motif batik, sistem yang dibangun  mengekstrak fitur HOG dari data citra training dan menyusunnya menjadi fitur ferns dalam BRF untuk membuat model-model klasifikasi motif batik. Selanjutnya setiap model klasifikasi motif digunakan untuk mengidentifikasi masing-masing motif pada citra testing. Uji coba dilakukan terhadap 64 data citra testing dengan 6 jenis motif batik. Pengujian performa metode menggunakan skenario pengujian berdasarkan variasi jumlah subset random ferns, jumlah weak classifier dan iterasi boostrapping. Terdapat empat variasi jumlah subset random ferns yakni 5, 10, 15 dan 20 subset, empat variasi jumlah weak classifier yakni 100, 200, 300 dan 400, serta enam variasi iterasi boostrapping yakni 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 iterasi. Label-label hasil klasifikasi kemudian dihitung menggunakan tanimoto distance. Nilai tanimoto distance terbaik dari sistem yakni 0.0130, dengan jumlah citra testing yang dideteksi dengan benar sebanyak 62 citra dari 64 citra.

 Articles related

Tedjo Darmanto    

Makalah hasil penelitian ini membahas tentang bagaimana melakukan perancangan motif batik apakah jika perancangan tersebut dilakukan melalui model fraktal IFS akan diperoleh proses perancangan yang lebih sederhana. Secara teori setiap obyek pada umumnya ... see more


Fitri Bimantoro,Nanik Suciati,Isye Arieshanti    

Permasalahan peletakkan pola busana penting dilakukan untuk memperoleh efisiensi dalam penggunaan bahan kain.Tidak hanya itu, waktu pemrosesan dengan memperhatikan keserasian motif juga masih menjadi masalah yang belum terselesaikan. Permasalahan ini dik... see more


Bernardinus Arisandi,Nanik Suciati,Arya Yudhi Wijaya    

Batik merupakan kriya tekstil yang menjadi kekayaan intelektualbangsa Indonesia dan telah diakui oleh UNESCO sejak tanggal 2 Oktober 2009. Namun demikian, masyarakat Indonesia sendiri belum banyak yang mengetahui tentang perkembangan dan jenis batik yang... see more


Desi Amirullah    

Pada saat ini, informasi mengenai makna pada setiap warna dan bentuk motif dalam tenun Songket Melayu Riau sangat terbatas sehingga menyebabkan pengrajin songket kurang mengetahui informasi dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap motif songke... see more


Mawaddah Harahap, Aninda Muliani    

Kleptomania dianggap sebagai kategori gangguan kejiwaan, terutama terkait dengan kontrol diri seseorang, di mana tindakan tersebut dilakukan secara spontan dan tidak terencana. Ketika keinginan mencuri muncul, orang yang menderita kleptomania tidak memil... see more