SUMMARY
Kawasan pesisir Kota Manado berkali-kali mengalami dampak dari gelombang pasang dan angin kencang yang sering menyebabkan kerusakan kapal dan peralatan kerja bagi masyarakat nelayan yang bermukim dan bernelayan di daerah pesisir Kota Manado. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar dapat mengidentifikasi dampak-dampak yang ditimbulkan serta mendapatkan alternatif solusi untuk meminimalisir dampak bencana bagi para nelayan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan ekokultural Observasi langsung dilakukan untuk mengidentifikasi dampak bencana yang ditimbulkan dan pendekatan ekokultural dipakai untuk mengidentifikasi budaya bermukim dan bernelayan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan adanya beberapa upaya masyarakat dalam mengantisipasi gelombang pasang dan angin kencang dengan membuat pemecah ombak dan tiang deteksi gelombang air laut, namun belum maksimal untuk meminimalisir kerusakan. Selain itu, pendekatan ekokultural menunjukkan adanya perbedaan budaya bermukim dan bernelayan pada setiap titik pangkalan perahu. Penelitian ini kemudian dilanjutkan dengan mendesain membuat simulasi pangkalan perahu yang memiliki jalur dan tempat evakuasi untuk meminimalisir dampak kerusakan. Desain pangkalan perahu disesuaikan dengan pola aktivitas masyarakat nelayan di kawasan pesisir Kota Manado. Kesimpulannya, penataan ruang pangkalan perahu yang ideal, modifikasi fasilitas sosial dan penambahan jalur evakuasi dapat meminimalisir dampak bencana yang sering terjadi. Desain ini menjadi inovasi tanggap bencana dari model rancangan pangkalan perahu dengan pendekatan ekokultural.