SUMMARY
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis diskriminasi yang dialami perempuan sebagai akibat adanya praktik ideologi familialisme di tengah masyarakat yang diceritakan dalam novel-novel Indonesia. Ideologi familialisme adalah ideologi yang menempatkan perempuan hanyalah sebagai istri dan ibu yang baik. Keberadaan ideologi ini menjadikan perempuan semakin terpinggir karena mengharuskan perempuan tunduk berada dalam rumah. Oleh karena itu, muncul gerakan feminisme yang berusaha melepaskan berbagai kontrol laki-laki dan menuntut kesetaraan gender. Sumber data penelitian ini adalah sebelas novel Indonesia yang terbit pada tahun 1920—2000. Metode dan teknik analisis yang digunakan, yaitu deskriptif kualitatif sehingga hasil penelitian adalah penjelasan berupa kata-kata bukan angka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ideologi familialisme yang menjadi penyebab terpinggirkannya perempuan dalam novel-novel Indonesia periode 1920—2000-an, meliputi perjodohan, poligami, kepatuhan mutlak istri pada suami, dan bergantung pada laki-laki.This study aims to analyze the discrimination experienced by women as a result of the practice of familial ideology in society told in Indonesian novels. The ideology of familialism is an ideology that places women only as good wives and mothers. The existence of this ideology makes women even more marginalized because it requires women to being in the house. Therefore, a feminist movement emerged, trying to release male controls and the demand of gender equality. The data sources of this research are eleven Indonesian novels published in 1920-2000. The method and analysis technique used are descriptive qualitative so that the results of the research are explanations in the form of words and not numbers. The results showed that the ideology of familialism become the cause of the marginalization of women in Indonesian novels for the period 1920-2000, including matchmaking, polygamy, absolute compliance of wives to husbands, and dependence on men.