ARTICLE
TITLE

Perbandingan Konsep Anjak Piutang Syariah DSN-MUI dan Konsep Akad Hiwalah Dalam Surat Edaran Bank Indonesia

SUMMARY

The purpose of this study is to discover the concept of sharia factoring in fatwa of DSN-MUI with the concept of Hiwalah contract in Bank Indonesia Circular Letter as well as the similarities and the differences between the concept of sharia factoring in fatwa of DSN-MUI with the concept of Hiwalah contract in Bank Indonesia Circular Letter. This study uses normative juridical research with conceptual approach and statute approach. The concept of sharia factoring in fatwa of DSN-MUI uses wakalah bil ujrah, and the concept of Hiwalah contract in Bank Indonesia Circular Letter is the concept of debt transfer with Hiwalah muthlaqah and Hiwalah muqayyadah. There are similarities between the concept of sharia factoring in fatwa of DSN-MUI with the concept of Hiwalah contract in Bank Indonesia Circular Letter. Those are from the aspect definition, object, other types, agreement form to give a bailout (qardh) and get ujrah/fees, and its term in the Civil Code is cessie and subrogation. While the differences between the concept of sharia factoring in fatwa of DSN-MUI with the concept of Hiwalah contract in Bank Indonesia Circular Letter are the form of debt transfer and receivable transfer, the assignor, related institutions, object of transaction, and the differences with Hiwalah muqayyadah are not provide bailout and get ujrah, as well as the settlement of dispute. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan konsep anjak syariah di fatwa DSN-MUI dengan konsep kontrak Hiwalah dalam Surat Edaran Bank Indonesia serta persamaan dan perbedaan antara konsep anjak syariah di fatwa DSN-MUI dengan konsep kontrak Hiwalah dalam Surat Edaran Bank Indonesia. Penelitian ini menggunakan penelitian yuridis normatif dengan pendekatan konseptual dan pendekatan undang-undang. Konsep anjak syariah di fatwa DSN-MUI menggunakan wakalah bil ujrah, dan konsep kontrak Hiwalah dalam Surat Edaran Bank Indonesia adalah konsep transfer utang dengan Hiwalah muthlaqah dan Hiwalah muqayyadah. Ada kesamaan antara konsep anjak syariah di fatwa DSN MUI dengan konsep kontrak Hiwalah dalam Surat Edaran Bank Indonesia. Mereka adalah dari definisi aspek, objek, jenis lainnya, bentuk kesepakatan untuk memberikan bailout (qardh) dan mendapatkan ujrah / biaya, dan jangka dalam KUHPerdata adalah cessie dan subrogasi. Sedangkan perbedaan antara konsep anjak syariah di fatwa DSN-MUI dengan konsep kontrak Hiwalah dalam Surat Edaran Bank Indonesia adalah bentuk transfer utang dan pengalihan piutang, pemberi tugas, instansi terkait, objek transaksi, dan perbedaan dengan Hiwalah muqayyadah tidak memberikan bailout dan ujrah, serta penyelesaian sengketa.

KEYWORDS

 Articles related

Yenny Eta Widyanti    

Indonesia is a culturally megadiverse country, which is a source of Communal Intellectual Property. However, Communal Intellectual Property that has high economic value can lead to the misappropriation and destruction instigated by foreign parties. Thus,... see more


M. Taufiq    

The definition of positive law was law in the form of laws that regulate the relationship between humans and humans, or with legal entities, while the understanding of Islamic law was a system of 'obligations' and 'prohibitions' rather than specific laws... see more


Ai Tusi Fatimah,Asep Amam,Adang Effendi    

Abstrak. Pengetahuan trigonometri di kelas X merupakan aspek yang mendasar bagi peserta didik untuk memahami trigonometri pada jenjang kelas berikutnya. Oleh karena itu, peserta didik harus mengonstruksi pengetahuan trigonometrinya secara mandiri sehingg... see more


Herwin Mopangga    

Abstract : This research aims to know how about the level of students understanding and masteringof economics, and to develop learning module of economics based on technopreneurship. Used descriptive and qualitative approach where the process preceded by... see more


Aula Izatul Aini    

Sebagai salah satu lembaga keuangan, bank perlu menjaga kinerjanya agar dapat beroperasi secara optimal.  Terlebih lagi bank syrai’ah harus bersaing ketat dengan bank konvensional yang telah berkembang pesat di Indonesia.  Fenomena perbedaan an... see more

Revista: JURNAL ISTIQRO