Home  /  Jurnal Teknik ITS  /  Vol: 4 Núm: 1 Par: PP (2015)  /  Article
ARTICLE
TITLE

Desain Pabrik ETHYLENE dari Gas Alam Di Teluk Bintuni Papua Barat

SUMMARY

Indonesia adalah salah satu dari sedikit Negara dengan keanekaragaman sumber daya alam yang melimpah sebagai bahan baku utama industri petrokimia berupa minyak bumi, gas alam, batu bara dan biomassa. Ketersediaan bahan baku tersebut dapat mendorong perkembangan industri petrokimia yang merupakan penopang industri nasional dalam upaya pemenuhan kebutuhan manusia terhadap pangan, sandang, papan dan energi. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam gas, sehingga sumberdaya alam tersebut merupakan penopang utama pembangunan di Indonesia. Berdasarkan data Departemen ESDM pada januari 2012, total cadangan gas alam Indonesia tercatat mencapai 150,70 Trillion Standard Cubic Feet (TSCF). Dari jumlah tersebut, sebanyak 103,35 TSCF merupakan gas alam terbukti, sementara 47.35 TSCF sisanya belum terbukti atau potensial. Memasuki era perdagangan, Indonesia dituntut untuk mampu bersaing dengan Negara lain dalam bidang industri. Inovasi yang berorientasi pada pengurangan ketergantungan kita pada produk luar negeri mampu untuk menambah devisa negara sangat diperlukan. Salah satu industri manufaktur strategis yang memiliki peranan penting dalam struktur industri nasional adalah industri petrokimia. Salah satu produk yang dihasilkan dari industri petrokimia adalah ethylene. Etena (Ethylene) adalah senyawa kimia yang memiliki rumus C2H4 yang memiliki sifat-sifat : olefin paling ringan, tidak berwarna, tidak berbau, dan mudah terbakar. Adapun penggunaan etena dalam dunia industri cukup luas antara lain : sebagai bahan baku industri kimia ethylene oksida, polyethylene, ethylene benzene, PVC, dan ethylene glikol. Ethylene dapat diproduksi dari beberapa sumber yaitu naptha dan gas alam. Dimana beberapa pabrik yang memproduksi ethylene antara lain Siemens Oil dan Gas Industri yang memproduksi sekitar 800.000 ton/tahun, Toyo Engineering Corporation yang mendirikan pabrik di Jepang pada tahun 1966 memproduksi ethylene sebesar 200.000 ton/tahun, PT Chandra Asri yang memproduksi ethylene sebesar 600.000 ton/tahun, dengan menggunakan naptha sebagai bahan bakunya. Maka dari itu, pabrik Ethylene dari gas alam ini akan didirikan di kawasan industri Teluk Bintuni, Papua Barat. Rencananya pabrik ini akan didirikan pada tahun 2015 dan siap beroperasi pada tahun 2017. Proses pembuatan Ethylene dari gas alam terdiri dari lima proses utama, yaitu Absorbsi CO2, Dehydration Unit, Distillation, Thermal Cracking, dan Oxidative Coupling of Methane. Dari analisa perhitungan ekonomi didapat Investasi 307.533.460 USD, IRR sebesar 26,85%, POT selama 2.84 tahun, dan NPV positif 10 tahun sebesar 170.791,91 MUSD

 Articles related

Mochamad Irfan Dwiputro,Aufal Nawasanjani,Renanto Renanto,Rendra Panca AnugrahaDOI: 10.12962/j23373539.v10i1.61759    

Indonesia merupakan negara agraris dimana mayoritas penduduknya merupakan petani yang bekerja pada sektor pertanian dengan berkembangnya sektor pertanian, perkebunan, dan tanaman pangan serta sektor industri lain menyebabkan kebutuhan produk pupuk urea m... see more


Zelika Nidya Damarani,Latifah Maratis Sholihah,Siti Zullaikah,M RachimoellahDOI: 10.12962/j23373539.v8i1.41671    

Refined, Bleached, Deodorized (RBD) Olein ialah produk hasil rafinasi dan fraksinasi Crude Palm Oil (CPO) yang digunakan sebagai minyak goreng. Minyak goreng merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki tingkat konsumsi yang tinggi. Pada umumnya, miny... see more


Gumelar Ahmad Muhlis,Nia Fauziah Lestari,Juwari Purwo SutiknoDOI: 10.12962/j23373539.v4i2.9736    

Jagung (Zea mays) merupakan tanaman pangan yang penting di Indonesia. Pada tahun 2006, luas panen jagung adalah 3,5 juta hektar dengan produksi rata-rata 3,47ton/ha, produksi jagung secara nasional 11,7 juta ton. Limbah batang dan daun jagung kering adal... see more


Muhammad Ridlo Mumtazy,Sekar Tri Wulan Amelia,Annas Wiguno,Kuswandi KuswandiDOI: 10.12962/j23373539.v9i2.57406    

Defisit produksi minyak kayu putih Indonesia selama ini dicukupi dengan melakukan impor dari negara lain dimana seharusnya Indonesia mampu memproduksi sendiri dengan potensi kekayaan alam yang dimilikinya. Diperkirakan pada tahun 2019 Indonesia memiliki ... see more


Imanuel Berin,Naufal Ahmad Murtadho,Siti Nurkhamidah,Fadlilatul TaufanyDOI: 10.12962/j23373539.v9i2.54802    

Fosfat adalah salah satu unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh semua jenis tanaman untuk memacu perkembangan akar, batang, bunga, dan buah menjadi lebih cepat. Kekurangan fosfat dapat menyebabkan tanaman akan tumbuh kerdil, daun berwarna hijau tua, anak... see more