Home  /  Sari Pediatri  /  Vol: 24 Núm: 1 Par: 0 (2022)  /  Article
ARTICLE
TITLE

Hubungan Jenis dan Tingkat Kepatuhan Pengobatan Kelasi Besi Oral dengan Kadar Feritin Serum pada Penyandang Talasemia Beta Mayor Anak

SUMMARY

Latar belakang. Jenis kelasi besi oral deferipron dan deferasiroks banyak digunakan penyandang talasemia untuk mencegah komplikasi hemosiderosis. Dalam penelitian yang berbeda, masing-masing terbukti efektif mengurangi komplikasi hemosiderosis akibat transfusi darah. Tingkat kepatuhan sangat memengaruhi keberhasilan terapi dan tingkat kepatuhan pengobatan dapat dipengaruhi regimen kelasi besi.Tujuan. Mengetahui hubungan jenis dan tingkat kepatuhan pengobatan kelasi oral terhadap kadar feritin serum pada penyandang talasemia beta mayor anak. Metode. Penelitian observasional analitik dengan rancang potong lintang, dilaksanakan Januari-Februari 2019. Subjek adalah penyandang talasemia beta mayor di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin, secara consecutive sampling. Wawancara menggunakan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale-8, pemeriksaan serum feritin. Uji statistik menggunakan uji korelasi rank Spearman, uji perbandingan Mann Whitney, Kruskal Wallis dengan kemaknaan nilai p<0,05.Hasil. Terdapat 60 responden dengan kategori patuh sebanyak 38%, kategori tidak patuh sebanyak 62%. Kelompok dengan pemberian deferipron menghasilkan kadar feritin serum lebih rendah dibandingkan dengan kelompok deferasiroks (p<0,007). Kelompok patuh menghasilkan kadar feritin serum lebih rendah dibandingkan kelompok tidak patuh (p<0,001). Perbandingan feritin serum berdasarkan kombinasi jenis dan tingkat kepatuhan kelasi besi, didapatkan hasil kelompok deferipron-patuh memberikan nilai berbeda signifikan dibandingkan kelompok lainnya (p<0,001).Kesimpulan. Sebagian besar penyandang talasemia beta mayor tidak patuh mengkonsumsi obat kelasi besi. Pemberian deferipron dengan kepatuhan baik, menghasilkan kadar feritin serum paling rendah.

 Articles related

Aninditya Dwi Messaurina,Agung Triono,Retno Palupi Baroto,Cahya Dewi Satria,Sumadiono Sumadiono    

Latar belakang. Defisiensi vitamin D banyak ditemukan pada anak lupus eritematosus sistemik (LSE) dibandingkan dengan anak normal. Berbagai penelitian membuktikan defisiensi vitamin D berkontribusi terhadap perkembangan chronic kidney disease. Belum ada ... see more

Revista: Sari Pediatri

Elsa Aliyya Harsanti,Djatnika Setiabudi,Merry Wijaya    

Latar belakang. Jawa Barat menjadi provinsi kedua dengan insiden difteri terbanyak di Indonesia pada tahun 2016 dan 2018. Infeksi difteri berat ditandai oleh bull neck dan komplikasi seperti miokarditis, neuritis, dan obstruksi saluran napas atas (OSNA).... see more

Revista: Sari Pediatri

Inge Yasmien,Rodman Tarigan,Lynna Lidyana    

Latar belakang. Dampak gangguan tidur yang melibatkan beberapa aspek dan angka kejadian gangguan tidur yang cukup tinggi masih kurang mendapatkan perhatian dari orang tua anak maupun tenaga medis. Gangguan tidur dikaitkan dengan fungsi kognitif dan keber... see more

Revista: Sari Pediatri

Rana Khairunnisa,Riyadi Adrizain,Fedri R Rinawan    

Latar belakang. Trombositopenia merupakan salah satu kriteria diagnosis klinis infeksi virus dengue (IVD), perlu yang lengkap sebelum singkatan digunakan Pada kondisi trombositopenia, fungsi trombosit pada hemostasis terganggu dan hal ini dapat menyebabk... see more

Revista: Sari Pediatri

Tita Menawati Liansyah,Mulya Safri,Sulaiman Yusuf    

Latar belakang. Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae. Komplikasi terberat penyakit ini yaitu terjadinya miokarditis yang dapat mengakibatkan kematian.Tujuan. Mengetahui hubungan antara karakteristik klinis d... see more

Revista: Sari Pediatri